Management Trends

White Horse Optimalkan Layanan Transportasi Online

White Horse Optimalkan Layanan Transportasi Online

PT Weha Transportasi Indonesia Tbk. (White Horse) akan melakukan transformasi taksi konvensional menjadi taksi online pada tahun 2016. Hal tersebut didorong oleh persaingan usaha terutama bisnis transportasi berbasis aplikasi yang memberikan pengaruh besar bagi lini usaha taksi sehingga pihaknya mengalami penurunan revenue dari sebesar Rp 69,14 miliar di tahun 2014 menjadi sebesar Rp 34,18 miliar di tahun 2015.

Jajaran direksi PT Weha Transportasi Indonesia Tbk

Jajaran direksi PT Weha Transportasi Indonesia Tbk

Menurut Direktur Utama PT Weha Transportasi Indonesia, Angreta Chandra, langkah perusahaan mengubah taksi konvensional ini dengan cara mengoptimalkan armada non produktif untuk bisa bekerja sama dengan perusahan transportasi online.

“Idle capacity yang kami miliki bisa dimanfaatkan untuk kerja sama dengan Go-jek, Grab, atau Uber,” ujar Angreta usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan & Luar Biasa di Gedung Panorama, Jakarta (21/6).

Tahun 2016 White Horse telah mengurangi 200 armada taksi dari total 700 armada pada tahun lalu. Komposisi dari total 500 taksi saat ini terdiri dari 200 taksi eksekutif dan 300 taksi reguler.

Selain itu, White Horse Group melalui PT Panorama Mitra Sarana menjalin kerja sama dengan Go-car, layanan transportasi mobil dari Gojek, berkomitmen untuk menyediakan layanan transportasi mobil berbasis aplikasi kepada masyarakat Indonesia sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku, dimana kendaraan sewa berbasis aplikasi harus memiliki izin usaha dan izin operasi angkutan sewa.

Perusahaan telah mendatangani MoU dengan Go-car pada tanggal 19 April 2016 dalam hal penyediaan izin usaha dan izin operasi angkutan sewa atas nama White Horse kepada mitra individu Go-car. Bentuk kerjasama ini tertuang dalam Kontrak Kerjasama Kemitraan antara perseroan dan mitra Go-car secara elekronik atau e-kontrak yang terdapat di dalam aplikasi Go-car.

Sementara di lini usaha angkutan bus pariwisata dan intercity shuttle, White Horse akan melakukan peremajaan unit secara bertahap dengan mengalokasikan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 18,9 miliar. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan kualitas pelayanan transportasi roda empat dan menjawab kebutuhan masyarakat. Di sisi lain, efisiensi biaya dan penjualan aset non-produktif juga dilakukan di semua lini usaha.

Dari segi pemasaran, perusahaan akan melancarkan strategi yang menyasar jalur e-commerce dan mobile application. Proyek pertama dari mobile application diaplikasikan pada anak perusahaan PT Day Trans dan mulai dapat dipergunakan untuk publik di awal Juni 2016. “Ini sebagai langkah taktis guna meningkatkan penjualan di segmen retail,” tambah Angreta.

Tahun ini, White Horse menetapkan target pendapatan sebesar Rp 170 miliar. “Angka ini tidak berbeda jauh dengan target tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 165 miliar. Faktor keadaan ekonomi yang belum pulih sepenuhnya menjadi alasan perusahaan tidak terlalu agresif dalam penetapan target tahun ini,” ujar Angreta. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved