Management

Wow! Beginilah Anies Baswedan Menggambarkan Indonesia

Oleh Admin
Wow! Beginilah Anies Baswedan Menggambarkan Indonesia

Indonesia adalah negara dengan potensi ekonomi yang luar biasa, menjadikannya sebagai negara yang bernilai di Asia bukan hal yang sulit. Hanya perlu pergerakan dan perubahan untuk membuat Indonesia menjadi ‘permata’ ekonomi Asia.

Itulah yang menjadi bahan diskusi HSBC dalam “Indonesia, The Next Economic Jewel of Asia”. Salah satu pembicara, Anies Basweden pun mengatakan hal yang sama. Rektor Univesitas Paramadina yang juga pengamat social politik ini bahkan membuat perumpamaan tentang Indonesia.

Anies mengumpamakan Indonesia bak kapal tanker sepanjang satu kilometer. Negara kecil dan lebih maju ia ibaratkan speedboat tiga meter. Speedboat hanya membutuhkan sedikit gerakan kemudi untuk mengubah arahnya. Sementara nahkoda kapal tanker harus memutar kemudinya berkali-kali hingga kapal dapat berubah haluan.

“Kalau speedboat belok sedikit saja sudah kelihatan. Tapi kalau kapal tanker kan harus benar-benar putar arah baru kelihatan perubahannya,” terang Anies pada SWA Online Selasa 3 April 2012.

Dalam dialog tersebut, pria yang pernah menjadi rektor termuda di usia 38 tahun ini juga memaparkan salah satu hasil survey Center for Strategic and International Studies (CSIS). Februari 2012 lalu CSIS mengumumkan hasil surveinya tentang swing voter dan prospek partai politik. Survei tersebut menunjukkan 48 persen masyarakat Indonesia masih belum punya pilihan partai untuk pemilu 2014 mendatang.

“Partai politik semestinya menawarkan figur pemimpin yang benar-benar baik kepada publik. Jadi, pada pemilihan umum publik dapat memilih pemimpin yang terbaik dari yang paling baik,” tandas Anies pada acara yang diselenggarakan HSBC Indonesia ini.

Baginya, Indonesia beruntung berada di Asia Tenggara. Ibarat kelas fast-track, Indonesia tergolong medium-student, murid dengan kemampuan menengah. Ia bukan yang terbaik, tetapi juga tidak menjadi yang terburuk. Dalam keadaan normal, negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, tampak jauh lebih baik. Namun ketika negara-negara itu jatuh, di situlah baru kemudian Indonesia tampak unggul. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved