Kementerian Perdagangan mendukung pengembangan bisnis e-commerce di Indonesia. Transaksi perdagangannya, berdasarkan data dari Bank Indonesia mencapai Rp 34,9 triliun sepanjang tahun 2014.

“Prediksi pada 2015 mencapai Rp 224,9 triliun,” kata Fetnayeti, Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan, dalam konferensi pers Hari Belanja Online Nasional, di hotel The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 8 Desember 2015.

Sekarang ini, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika aktif mendukung lingkungan dan kondisi bisnis pengembangan usaha online seiring pertumbuhan e-commerce di Indonesia terus meningkat.

Bisnis E-Commerce di Indonesia Begitu Berkembang Saat Ini

Namun, dibandingkan dengan bisnis retail secara keseluruhan, kontribusi retail online belum mencapai satu persen, yakni hanya 0,06 persen. Untuk itu, Fetnayeti, yang mewakili Menteri Perdagangan Thomas Lembong, mengharapkan dalam dua tahun ke depan kontribusi retail online bisa tumbuh sampai 5 persen.

Menurut Fetnayeti, banyak hal menguntungkan dari bisnis retail online. “Online tidak perlu kantor dan gudang yang besar. Beda dengan offline yang harus memenuhi aturan, distribusi, dan perizinan.”

Untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat, Kementerian Perdagangan tengah menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) e-commerce sebagai salah satu wujud kehadiran pemerintah.

“Pemerintah hadir dengan peraturan itu. Dengan adanya kepercayaan dari masyarakat, perdagangan secara online akan meningkatkan share, terutama retail secara keseluruhan,” ujar Fetnayeti.

Tempo