Management Strategy

Wujudkan Ketahanan Pangan Lestari Indonesia Bersama PISAgro

Laksmi Prasvita. Direktur Eksekutif PISAgro

Laksmi Prasvita. Direktur Eksekutif PISAgro

Meluapnya jumlah penduduk, minimnya jumlah lahan pertanian yang berdampak pada stok pangan yang berkurang, bisa mengakibatkan pada krisis pangan. Salah satu indikatornya adalah menurunnya jumlah petani sebanyak 5,1 juta orang dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Selain itu, mayoritas petani di Indonesia adalah petani kecil yang memiliki lahan di bawah 2 ha. Data dari Faostat, tahun 2011 ketersediaan lahan pertanian/petani di Indonesia sebanyak 0,87 ha.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, serta kepedulian akan ketahanan pangan yang lestari di Indonesia, pada kesempatan Forum Ekonomi Dunia tingkat Asia Timur yang diadakan pada bulan Juni 2011 di Jakarta. Wakil Menteri Pertanian dan Wakil Menteri Perdagangan menyetuskan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi komoditas pertanian secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani kecil.

Maka, lahirlah sebuah wadah kemitraan yang menghubungkan antara pengusaha dengan petani secara langsung yang berprinsip untuk menyediakan rantai pasok pertanian daro hulu sampai hilir. Mulai dari jaminan pelatihan, jaminan modal dan jaminan pasar. Wadah tersebut bergerak lewat bendera Yayasan Kemitraan Pertanian Berkelanjutan Indonesia atau yang biasa disapa dengan Partnership for Indonesia’s Sustainable Agriculture (PISAagro) yang secara resmi berdiri pada tanggal 20 April 2012.

Untuk mengetahui kiprah dan perkembangan PISAgro setelah 3 tahun berdiri, berikut wawancara ekslusif reporter SWA online Syukron Ali dengan Direktur Eksekutif PISAgro, Laksmi Prasvita.

Apa Visi PISAgro?

PISAgro memiliki visi serba 20, dengan pencapaian di tahun 2020. Yaitu meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia sebesar 20%, meningkatkan pendapatan petani sebesar 20%, dan menurunkan emisi gas (Co2) rumah kaca sebanyak 20% dalam setiap dekade.

Siapa yang mengelola PISAgro?

Saat ini, PISAgro menempati kantor sekretariat independen di Jakarta. Dan dikelola oleh 3 wanita. Saya sebagai Direktur Eksekutifnya, lalu ada Widiastuti sebagai Office Manager dan Gita Sihombing dijabatan Communication Officer. Selain kami, PISAgro juga memiliki Dewan Penasihat dari Kementerian Perdagangan, Pertanian dan tim dari Forum Ekonomi Dunia. Kemudian untuk posisi Dewan Pengurus ditunjuk oleh para Dewan Pendiri.

Siapa saja yang menjadi pendiri PISAgro?

Di awal pembentukan PISAgro, ada 7 perusahaan multinasional yang menyambut baik dan mendukung program kami. Ke 7 perusahaan inilah yang kemudian kami sebut sebagai Dewan Pendiri. Yaitu: perusahaan Nestle, Sinarmas, Indofood, Unilever, Bayer Indonesia, Syngenta Indonesia dan Mc Kinsey Indonesia.

Lalu, apa saja kegiatan PISAgro?

Untuk mewujudkan visi PISAgro, kami membentuk 10 kelompok kerja (pokja) yang terdiri dari Pokja padi, jagung, kedelai, kakao, kopi, susu sapi, kelapa sawit, kentang, karet dan hortikultura. Serta 1 Pokja pembiayaan pertanian yang terdiri dari perbankan, koperasi atau nonbank. Nah, setiap Pokja dipimpin oleh perwakilan dari perusahaan yang terkait dengan sektor pertaniannya.

Misalnya, Unilever yang sudah mengembangkan kedelai hitam sebagai komoditas utama kecap Bangau. Maka, pengalaman tersebut ditularkan kepada para petani untuk dapat memproduksi kedelai dengan baik, serta menjamin semua rantai pasok industri dari hulu-hilir terpenuhi. Dari pelatihan petani tentang pengelolaan kebun yang baik, membuka akses keuangan dan menjamin produk yang sudah dikelola lewat pelatihan tersebut dapat dibeli oleh pihak yang membutuhkan, begitu pula dengan pokja lainnya.

Jadi, perusahaan tidak hanya sekadar memberikan bantuan CSR kepada petani. Tapi ikut serta mengedukasi petani agar bisa menjadi pengusaha tani, bukan sekadar pekerja tani. Dengan begitu, petani dapat hidup sejahtera dan semua manusia dapat menikmati hasil tani yang diproduksinya.

Siapa yang menjadi mitra PISAgro?

Hingga saat ini, PISAgro telah bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan produksi komoditas yang ditargetkan, meningkatkan kesejahteraan petani kecil dan mencapai ketahanan pangan secara lestari. Mitra kami terdiri dari: petani kecil di seluruh Indonesia, 19 perusahaan lokal dan international, 2 lembaga penelitian dan pengembangan, 3 lembaga pembangunan internasional, 3 LSM, 1 universitas negeri, 2 yayasan dan 5 bank komersial.

Sejauh ini, apa saja prestasi yang sudah diraih PISAgro?

Kami sudah bermitra dengan 83.000 petani kecil swadaya di seluruh Indonesia. Kami sudah mengelola dengan baik 67.000 hektar lahan pertanian. Produktivitas petani kecil meningkat antara 12%-17% tergantung dari jenis komoditasnya. Sebesar 12%-78% penghasilan petani juga meningkat, kami sudah memiliki anggota sebanyak 24 perusahaan dan organisasi international. Sebanyak 60 organisasi mitra sudah kami libatkan dalam menjalankan 16 proyek kemitraan. Dan kami juga sudah merealisasikan penggalangan dana sebesar Rp 76 miliar dari total Rp 223 miliar komitmen investasi.

Apa saja kendala yang Anda hadapi?

Sebagai wadah baru, tentunya perlu sosialisasi dan edukasi secara kontinyu terutama dalam meyakinkan banyak pihak untuk dapat bermitra dengan PISAgro dan menjalankan kegiatan sesuai dengan visi PISAgro.

Bagaimana strateginya?

Terus melakukan pendekatan dan menjemput bola dengan berbagai pihak. Kadang dalam prosesnya kami harus tiga kali rapat dalam satu hari, tidak masalah. Prinsip kami, akan terus bekerja mewujudkan visi PISAgro di tahun 2020.

Jika ada perusahaan yang ingin bermitra dengan PISAGro, apa benefit yang di dapat?

Yang jelas, perusahaan tersebut akan menjadi perusahaan yang berkomitmen dan tanggung jawab dan aksi nyata dalam pengentasan kemiskinan, kelestarian lingkungan hidup dan ketahanan pangan. Mendapat jaringan dengan pemerintah dan global dengan Foruk Ekonomi Dunia, dapat ikut menentukan dan membentuk strategi PISAgro. Menjadi wadah yang tepat untuk tukar informasi, ide, pembelajaran, ilmu baru dalam berbagai isu terkati pertanian, kemiskinan, lingkungan hidup dan ketahanan pangan.

Apa harapan Anda ke depan untuk PISAgro?

Ke depannya, kami berharap tidak hanya perusahaan multinasional yang bergabung dengan PISAgro untuk mewujudkan ketahanan pangan. Perusahaan-perusahaan lokalpun bisa bergabung dan turut serta mewujudkan ketahanan pangan bersama sebagaimana yang ada dalam visi kami. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved