Management

Zenith Produksi 100 Jenis Implan Tahun Depan

Zenith Produksi 100 Jenis Implan Tahun Depan

PT Zenith Allmart Precisindo menargetkan mampu memproduksi 100 jenis produk implan tahun depan. Saat ini, proses produksi tinggal menunggu sertifikasi dari Kementerian Kesehatan. Produksi implan dipilih perseroan seiring langkah perseroan memanfaatkan ceruk pasar yang belum digarap di Asia Tenggara, di samping untuk menciptakan nilai tambah dari produk yang selama ini dihasilkan.

CEO PT Zenith Allmart Precisindo, Allan Changrawinata mengatakan, produksi peralatan medis berupa implan merupakan bagian dari strategi perusahan dalam melakukan inovasi produk sehingga mampu bersaing di pasar global.

“Tujuan kami mengeluarkan produk implant karena manufaktur implan di Asia Tenggara belum ada, sehingga kami mencoba untuk masuk ke segmen ini. Pada 2017, kami akan poduksi 100 jenis implan dari total 1.000 jenis implan yang ada, termasuk engkel kaki dan lutut,” kata Allan.

Allan Changrawinata, CEO PT Zenith Allmart Precisindo Sajuta Edisi23 2014

Allan Changrawinata, CEO PT Zenith Allmart Precisindo

Menurut dia, pembuatan implan pada dasarnya adalah proyek kerja sama antara Zenith dengan Pemerintah. Zenith telah melakukan nota kesepahaman dengan pemerintah pada 2014 untuk hal tersebut, termasuk melakukan riset selama dua tahun dengan dukungan dari Kemenristekdikti dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

“Tahun depan, targetnya kami sukses mendapatkan sertifikasi dari Kemenkes. Kami sudah melakukan pendekatan rutin dengan Kemenkes untuk cara pembuatan alat kesehatan yang baik. Dan ini akan menjadi satu-satunya implan tulang karena di Indonesia belum ada yang membuatnya,” ujar dia.

Untuk memuluskan langkah tersebut, Zenith saat ini rajin melakukan pameran di Swiss dan Jerman. Zenith juga membuat divisi khusus untuk meninjau pertumbuhan pasar lokal dan pasar regional untuk produk tersebut. Selain itu, perusahaan juga melakukan investasi untuk memperluas bangunan pabrik hingga seluas 3.200 meter persegi dan menambah mesin untuk industri medis.

“Ini adalah first medical implant buatan Indonesia. Kami mengembangkan sendiri produk itu di bawah brand ZENMed+ untuk implan dan juga ZENSafe+,” kata dia.

Allan mengakui, bermain di pasar global banyak sekali tantangan yang dihadapi perusahaan. Pertama, harus terus menerus melakukan transfer teknologi dan pengetahuan guna mengejar ketertinggalan dengan negara-negara maju yang notabene pesaing Zenith.

Kedua, harus menciptakan produk yang punya daya saing dari sisi harga karena Zenith juga harus berkompetisi dengan produsen asal China, Taiwan, dan Thailand. Keempat, harus menciptakan diferensiasi dengan perusahaan lain dengan menciptakan nilai tambah melalui inovasi produk. Kelima, regulasi domestic yang kerap tidak mendukup, misalnya dengan penerapan bea masuk untuk bahan baku.

“Untuk inovasi produksi, industri metal memang butuh teknologi tinggi, karena itu kami tingkatkan sumber daya manusia (SDM) dengan training, kami kirim dua engineer kami ke luar negeri untuk ambil S2 dan S3,” kata dia.

PT Zenith Allmart Precisindo berdiri pada 2007 dan sempat tidak aktif pada 2008 karena terdampak krisis global, namun pada 2011 kembali aktif. Perusahaan itu memproduksi dan mengekspor peralatan dari logam dengan presisi tinggi, mengubah limbah logam menjadi produk teknis yang bernilai sangat tinggi.

Produk yang diekspor di antaranya suku cadang yang sangat presisi untuk industri pompa, mesin, generator, mesin metalurgi, otomotif, serta minyak dan gas. Pasar ekspor Zenith adalah Australia, Jepang, Belanda, Jerman, Denmark, Switzerland, Denmark, dan Swedia. (Reportase: Sri Niken Handayani)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved