Management CSR Corner

Zilingo Dukung Perempuan Indonesia Jadi Pengusaha Busana

Berkeinginan memberdayakan perempuan yang bergerak di bidang usaha mikro, platform teknologi Zilingo membuat sebuah program SheWorkz.

SheWorkz memberikan kesempatan pada para perempuan yang ada di rumah untuk memanfaatkan waktu luang dan ruang di rumah mereka dengan memberikan mereka pelatihan kerja, pendanaan, dan peluang pengembangan bisnis. Dengan demikian membawa perempuan kembali ke dunia kerja, sesuai dengan ketentuan dan persyaratan mereka sendiri.

Ankiti Bose, CEO dan Co-founder Zilingo, mengatakan, pihaknya ingin membuka jalan menuju kemandirian finansial dan kesuksesan yang lebih besar bagi para perempuan dengan mengeliminasi kendala yang biasa dihadapi di tempat kerja tradisional.

Dalam program ini, peserta akan diidentifikasi untuk kelayakan berpartisipasi dalam program, dan kemudian akan diikutkan dalam kursus pelatihan kejuruan selama 20 hari yang didanai secara penuh oleh Zilingo guna membangun keterampilan penting seperti pembuatan batik, desain pola, menjahit, kewirausahaan dan literasi keuangan. Kemudian peserta dikelompokkan berdasarkan tingkat keterampilan dan letak geografis untuk membentuk ‘pabrik mikro’. Pabrik mikro ini kemudian dihubungkan ke pasar global melalui jaringan Zilingo di mana mereka memiliki kesempatan untuk menerima pesanan dari merek (brand) yang ada.

“Kami juga akan menyediakan akses ke keuangan mikro melalui jalur kredit terverifikasi dari para mitra,” jelasnya.

Program SheWorkz secara langsung berkontribusi atas pembentukan klaster busana pertama di Indonesia untuk menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Kemenko Perekonomian, yang disebut klaster “Busana dan Gaya Hidup”. Dalam waktu dekat SheWorkz akan dilaksanakan di Jakarta, Cirebon dan Tasikmalaya.

Pada kesempatan yang sama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan dengan adanya program ini maka telah menciptakan klaster ‘Fesyen dan Gaya Hidup’ baru. Melalui program ini, mereka mampu menjangkau segmen baru dari masyarakat yang membutuhkan dukungan.

Ia percaya bahwa para perempuan di industri manufaktur garmen akan mendapat manfaat dari pelatihan vokasi yang diberikan serta pinjaman modal usaha yang disalurkan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal ini tentunya tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat namun juga memperluas keuangan inklusif bagi para perempuan yang bercita-cita menjadi wirausaha mikro,” ujarnya.

Darmin mengungkapkan khusus untuk bidang fesyen dan produk turunannya, KUR yang digelontorkan pemerintah pada periode Januari-September 2019 sebesar Rp1,13 triliun kepada 45,1 ribu debitur. Penyaluran tertinggi berada di sektor industri pakaian jadi dan perlengkapan sebesar Rp770 Miliar atau sebesar 67,6% dari total penyaluran. KUR ke depannya akan semakin masuk ke bidang jasa, tidak hanya di sektor produksi atau pertanian saja.

Adapun Program SheWorkz melibatkan berbagai stakeholders, baik Zilingo, perbankan (Mandiri, BNI dan BRI), Penjamin KUR (Jamkrindo dan Askrindo), Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI), What’s On Jakarta (WOJ), Komunitas Rimpu Indonesia, Komunitas Designer Etnik Indonesia (KDEI), Indonesia Garment Training Center (IGTC), dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved