Marketing

2012, Bisnis Ritel di Indonesia Kian Menjanjikan

2012, Bisnis Ritel di Indonesia Kian Menjanjikan

Dari jumlah penduduk yang sangat besar Indonesia masih menjadi daya tarik bagi pebisnis ritel baik lokal maupun asing. Apalagi dengan income per kapita yang mengalami pertumbuhan (saat ini sekitar (US$ 3.542) menjadi peluang daya serap produk ritel. Menurut Pudjianto, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), industri ritel di Indonesia terus mengalami pertumbuhan minimal sekitar 10 persen/tahun, yang perputaran uangnya mencapai Rp 115 triliun dengan 55 kategori, belum termasuk produk fashion. carrefour indo, bisnis ritel

Yongky Suryo Susilo, Staf ahli Aprindo, menambahkan, tahun ini untuk ritel fast moving consumer goods akan tumbuh 13%, sedangkan tahun lalu hanya sekitar 11,7%. Bahkan, pada kuartal ketiga akan tertolong oleh konsumsi lebaran yang akan mendongkrak konsumsi ritel hingga level tertinggi.

Saat ini GDP (Gross Domestic Product) per kapita Indonesia memasuki era US$ 4000, dan diperkirakan akan mencapai US$4.500 pada tahun 2014, dengan wilayah dan jumlah penduduk yang besar maka Indonesia akan menjadi pasar yang mengiurkan bagi peritel asing. Saat itu terdapat sekitar 50 juta masyarakat menengah yang mempunyai penguatan daya beli sebesar Rp 10 juta per bulan. Pada era ini, akan booming barang-barang bermerek dan berkualitas.

Menurut Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, pasar ritel kalau mau maju, amat menggantungkan pada daya beli konsumen. Artinya, kalau konsumen tidak menemukan produk yang dibutuhkan di Indonesia, konsumen akan segera mencarinya di negara lain. Perilaku seperti ini harus diantisipasi pelaku ritel di Tanah Air. Karena, bila tidak, akan diisi pihak lain, di mana barang-barang impor akan mengisi kekurangan pasokan lokal.

Tahun ini, Kementerian Perdagangan mencatat perkiraan pembelian barang konsumsi mencapai Rp 3.800 triliun, sedangkan impor barang konsumsi Rp 220 triliun. Artinya, ada sekitar 7% peluang ritel Indonesia yang bakal raib, terganti oleh produk asing. Menurut Bayu, untuk bisa bersaing dengan dengan pasar swasta, pasar rakyat harus dilakukan pembenahan, antara lain, harus memenuhi kreteria tertib aturan, nyaman dan ramah terhadap konsumen, mempromosikan produk dalam negeri, menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan ramah terhadap lingkungan.

Sementara itu, Aviliani, Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) serta Ekonom Indef, mengatakan , Indonesia memilliki jumlah penduduk usia produktif mendekati 70%.. Jjumlah kelas menengah yang rata-rata tumbuh 5-6 juta orang tiap tahun akan menjadikan Indonesaia sebagai sasaran bidik peritel asing untuk berlomba datang ke Indonesia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved