Marketing Management Trends zkumparan

Agresivitas MD Entertainment di Tangan Manoj Punjabi

Manoj Punjabi, Produser MD Entertainment.

Multi Dimensia Entertainment atau yang lebih dikenal MD Entertainment adalah salah satu production house (PD) terbesar di Indonesia.

Didirikan oleh Dhamoo Punjabi dan sang anak, Manoj Punjabi tahun 2002, rumah produksi ini berhasil menelurkan karya-karya terbaiknya untuk industri film Indonesia.

Pada 207, MD Entertainment memproduksi 11 judul film. Beberapa film meledak dari segi jumlah penonton, antara lain Ayat-ayat Cinta 2 (2,85 juta penonton), diikuti Danur: I Can See Ghost (2,75 juta), Surga Yang Tak Dirindukan 2 (1,65 juta), Insya Allah Sah (833 ribu), Security Ugal-Ugalan (560 ribu), Stip & Pensil (572 ribu), dan Ruqyah: The Exorcism (403 ribu).

Film Danur: I Can See Ghost yang diangkat dari buku berjudul Gerbang Dialog Danur karya Risa Saraswati ini juga berhasil mendapatkan rekor MURI. Film ini menyabet gelar MURI sebagai film horor dengan jumlah penonton terba­nyak hanya dalam waktu enam hari, yaitu sebanyak 1.196.583 penonton. Kejelian dalam memilih cerita menjadi formula Manoj Punjabi untuk bisa menyedot penonton. “Danur ini fenomenal, film horror yang telah memecahkan rekor. Triloginya (Danur, Maddah, Sunyaruri) memiliki potensi dan kemampuan yang luar biasa. Semua buku Risa sudah di MD,” ungkapnya.

Dalam pemilihan aktor untuk filmnya, Manoj harus concern pada kesesuaian dengan karakter yang akan dimainkan. Memilih bintang yang memiliki nilai komersial dan disesuaikan dengan script filmnya. Industri film yang ia kelola merupakan bisnis, sehingga ia melihat seorang artis harus memiliki marketing prespective. Nilai proyek dan pendanaan masing-masing film berbeda-beda, tapi MD Entertainmenr rata-rata mematok di atas Rp7 miliar.

Penggarapan film Ayat-ayat Cinta 2 menelan dana Rp30 miliar, dengan alokasi dana untuk artis 10-30%. Film tersebut melibatkan banyak artis ternama Tanah Air dan pengambilan latar adegan di berbagai negara, antara lain Edinburg (Skotlandia), London (Inggris), dan Budapest (Bulgaria). Sedangkan untuk Danur: I Can See Ghost, pendanaannya mencapai Rp7-8 miliar, Insya Allah Sah Rp12 miliar, dan Surga Tak Dirindukan Rp16 miliar. “Film MD tidak ada yang di bawah Rp7 miliar atau paling mulah Rp5-7 miliar,” ujar Manoj.

Dengan alokasi dana untuk artis yang mencapai 10-30% dari total pendanaan, biaya sang artis bisa mencapai Rp1-4 miliar tergantung pada jumlah pemain. Sumber pendanaan dalam produksi film MD Entertainment awalnya diperoleh dari pinjaman bank. Manoj mengungkapkan bahwa pendanaan saat ini dilakukan dengan melakukan rolling dari uang tersebut. Dengan modal awal Rp10 milar, MD Entertainment ia rintas hingga besar seperti sekarang.

MD Entertainment fokus pada bisnis inti memproduksi film dan sinetron. Pendanaan dari sponsor juga didapatkan, namun nilainya kecil di bawah 3-4% dari total biaya. “Jadi kalau sponsor, masih kecil. Karena , mereka belum mengetahui bagaimana besarnya potensi film,” ujarnya memberi alasan. Break Even Point (BEP) sebuah film MD Entertainment dapat terwujud dengan jumlah minimal penonton yang relatif, tergantung pada film tersebut. “Ayat-ayat Cinta sebanyak 2 juta penonton. Namun, ada juga film yang hanya 500 ribu penonton sudah mencapai BEP,” jelasnya.

Pemasaran film-film MD akan dilakukan secara digital dan untuk konvensional juga akan dikombinasikan. Dirinya menganggap dalam hal ini harus menggunakan insting bagaimana dapat promosi dengan pintar, bujet yang minim, dan tidak rugi. “Komposisi biaya marketing konvensional dan digital 60-40%. Untuk per film dana promosi berkisar di angka Rp4-15 miliar,” ungkapnya.

Target MD Entertainment akan membuat 20 film di tahun 2018. Saat ini MD telah menyelesaikan syuting untuk 3-4 film dan sedang proses syuting untuk film kelima. Tahun ini, super agresif dan semangat menjalankan bisnis di industri ini. Hal ini dilakukan untuk membuat MD menjadi lebih besar lagi dan dapat menembus pasar luar negeri. “Saat ini saya tengah membuat produksi luar negeri, Hollywood. Saya ingin membawa MD ke level internasional,” kata Manoj.

Film-film besutan MD Entertainment terdahulu seperti Ayat-ayat Cinta 2 dan Habibie & Ainun, juga beberapa film horor merambah pasar luar negeri. Namun Manoj tidak terlalu fokus untuk menggarap distribusi film MD keluar negeri. Mungkin nanti.

Reportase: Anastasia Anggoro Suksmono

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved