Marketing

APC, Wadah Berbagi Pengalaman Para Filantropi Asia

APC, Wadah Berbagi Pengalaman Para Filantropi Asia

Konferensi Tahunan Asia Philanthropy Circle (APC) baru saja digelar di Jakarta. Organisasi ini digunakan sebagai ajang berbagi pengalaman filantropi sesama anggota APC. Konfrensi ini sangat baik bagi para anggota dan tamu undangan untuk menggali kembali tujuan dalam berkontribusi, menyambung silaturahmi, dan mengeksplorasi model kolaborasi filantropi terbaru.

APC didirikan tahun 2015 di Singapura, organisasi ini berbeda dengan organisasi filantropi lainnya karena didasarkan pada kegiatan yang dikendalikan oleh filantropis berpengalaman. APC sebagai wadah bagi para anggota untuk mempercepat pertumbuhan filantropi Asia.

Dalam waktu setahun, anggota APC telah meluncurkan sembilan proyek kolaborasi, dari membangun proyek percontohan fasilitas hidup bagi manula di Singapura hingga meluncurkan program sekolah pengembangan kepemimpinan terbaik di beberapa negara ASEAN. Selain itu, juga mencegah radikalisasi di Mindanao sampai pembangunan komunitas di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta.

APC dirintis oleh beberapa pengusaha-pengusaha di Asia seperti Stanley Tan asal Singapura, CEO Global Yellow Page Singapura dan ketua APC; Laurence Lien, mantan CEO National Volunteer & Philanthropy Centre dan mantan NMP, dan Cheria Nursalim asal Indonesia, direktur eksekutif berbagai bisnis group konglomerat, GITI Group.

Saat ini, APC memiliki 24 anggota yang meliputi filantropi dari Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia dan China. Keanggotaan hanya dapat dilakukan berdasarkan undangan atau rekomendasi dari anggota lain.

grup-djarum

Tahun ini, merupakan tahun kedua bagi Jakarta yang ditunjukan sebagai tuan rumah. Jakarta menjadi lokasi pilihan untuk pertemuan kedua ini karena para filantropi dari Indonesia mendominasi anggota APC (delapan dari 24 anggota APC berasal dari Indonesia) hal ini mencerminkan pertumbuhan pesat filantropi di Indonesia serta dorongan berkolaborasi untuk dampak yang lebih kuat.

Laurence Lien pendiri dan CEO APC, yakin filantropi yang berstrategi dan berkomitmen dapat menjadi agen perubahan untuk tantangan sosial di Asia. APC berperan sebagai penyelenggara pengembangan kemampuan, penasehat dan pemrakarsa. APC fokus pada tindakan melalui proyek-proyek kerjasama dari para anggotanya, membangun kemampuan anggota melalui pertukaran dan koneksi untuk praktek terbaik, dan mendukung pengembangan ekosistem filantropi di wilayah.

Anggota lainnya, Cherie Nursalim adalah Direktur Eksekutif GITI Group, sebuah grup berbagai bisnis yang didirikan di Singapura sekitar tahun 1930 dengan bisnis dan investasi pembangunan real estate, manufaktur, dan gaya hidup konsumen yang sebagian besar berlokasi di Singapura, China, Indonesia, dan Australia.

Dia adalah wali pendiri China Disabled Persons Foundation Board, lembaga terbesar di China, dan menjadi bagian dari anggota pembentuk Global Philanthropic Circle. Pekerjaan filantropi diabdikan untuk sektor kesehatan, lingkungan, organisasi keadilan sosial dan kolaborasi dari ketiga sektor tersebut.

Dari Indonesia ada juga Victor Rachmat Hartono Chief Operating Officer PT. Djarum dan Presiden Direktur Djarum Foundation. Victor memandang Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat, kebudayaan yang selalu bertumbuh, kompetitif di bidang olahraga, manajemen lingkungan yang efektif, dan standar hidup yang tinggi. Melalui Djarum Foundation, Victor berkomitmen untuk berinvestasi pada sektor-sektor tersebut.

Dari Indonesia berkumpul untuk memadukan sumber daya dan keahlian mereka yang beragam dalam pembangunan rusunawa di Jakarta. Selain itu bekerja sama dengan Gerakan Kepedulian Indonesia, untuk berbagai isu yang terdapat di masyarakat, seperti sektor: pendidikan, pelayanan kesehatan, infrastruktur, tempat tinggal dan lingkungan. Dengan harapan proyek ini pada akhirnya akan menjadi proyek yang dapat dicontoh pada hunian masyarakat rusunawa lainnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved