Marketing Strategy

APTISI Kembangkan PJJ Berbasis E-Learning

APTISI Kembangkan PJJ Berbasis E-Learning

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) bekerja sama dengan BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar “Pelatihan & Implementasi PJJ APTISI” yang berlangsung selama dua hari, tanggal 03-04 November 2015. Acara pelatihan ini berlangsung di Hotel Century Park ini bertujuan untuk mengembangkan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) berbasis E-Learning. Peserta berjumlah 40 orang yang merupakan para rektor dan perwakilan dari perguruan tinggi swasta Se-Indonesia.

Acara diawali dengan sambutan dari Ketua APTISI, Edy Suwandi Hamid. Materi mengenai “Standar Nasional Untuk Pembelajaran Jarak Jauh” disampaikan oleh Prof Ir Zainal Arifin Hasibuan selaku Ketua Umum APTIKOM (Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer) Pusat yang juga Ketua BSNP (Badan Sertifikasi Nasional Pendidikan). Selain itu, pakar telematika Prof R Eko Indrajit memberikan penjelasan mengenai “Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)”.

Menurut Edy, Indonesia berupaya meningkatkan kesempatan bagi masyarakat untuk mengenyam pendidikan tinggi. Hal tersebut dapat terbantu dengan adanya PJJ yang telah banyak dikembangkan dan diterapkan di negara maju.

BSI

Namun, standar kualitas PJJ tetap harus sama dengan sistem pendidikan tatap muka atau yang konvensional. Tidak boleh dengan PJJ lantas menggampangkan, dan menganggap lebih mudah memperoleh ijazah. “Kalau asumsinya asal lulus, maka itu menyimpang dari filosopi pembukaan PJJ,” kata dia dalam rilisnya.

Sementara itu, pakar telematika Prof Richardus Eko Indrajit mengatakan, pelaksanaan PJJ akan didukung oleh perangkat teknologi informasi sehingga hambatan keterbatasan tenaga dosen serta sarana dan prasarana dapat diatasi.

Pelaksanaan PJJ memang menuntut mahasiswa menjadi mandiri untuk melakukan pendalaman atas apa yang dipelajari. Kesadaran diri sendiri menjadi sesuatu yang sangat penting agar bisa berhasil baik dalam mengikuti PJJ. Sebab PJJ dapat diselenggarakan melalui modus tunggal, ganda, dan konsorsium.

“Modus tunggal apabila diselenggarakan pada semua mata kuliah atau prodi; ganda apabila kombinasi tatap muka dan PJJ, dan modus konsorsium diselenggarakan melalui jejaring dengan lingkup satu PT ataupun antar PT nasional dan internasional,” kata Eko.

Para peserta juga dibimbing secara intensif oleh Eko dan tim tutor mengenai penggunaan software Arculite sebagai salah satu contoh sarana PJJ. Materi tersebut termasuk kedalam Workshop Pengelolaan LMS berbasis Moodle (Pengelolaan Bahan Ajar/Materi Ajar, soal evalusi, referensi & video tutorial).

“Salah satu universitas yang didesain dari PJJ adalah Universitas Terbuka. Sementara itu untuk perguruan tinggi yang memiliki akreditasi B diberikan perizinan untuk melakukan PJJ untuk mata kuliah tertentu,” ujar Direktur Pembelajaran Kemristek Dikti, Paristiyanti Nurwatdani.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved