Marketing

ASEI Pasarkan Produk Perusahaan Asuransi Arab Saudi

ASEI Pasarkan Produk Perusahaan Asuransi Arab Saudi

PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero)/ASEI siap mempromosikan dan memasarkan produk milik Islamic Corporation for Insurance of Investments and Export Credits (ICIEC), sebuah perusahaan asuransi ekspor multilateral yang berbasis di Jeddah, Arab Saudi.

“Kerja sama kedua belah pihak sudah lama disepakati melalui Agency Agreement dan saatnya untuk merealisasikannya,” ujar Direktur Utama Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI), Zaafril Razief Amir.

ICIEC merupakan subsidiary dari Islamic Development Bank. Produk-produk asuransi mereka selama ini dipasarkan di negara-negara anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam), namun di Indonesia baru tahun ini mereka mulai beroperasi melalui ASEI.

Nantinya ICIEC akan memberikan perlindungan kepada kontraktor-kontraktor/investor-investor atas risiko kegagalan pembayaran pemilik proyek yang disebabkan oleh risiko komersial (wanprestasi/bangkrut).

“Produk-produk ICIEC yang akan kami pasarkan, yakni medium term insurance, pertanggungan yang payment termnya di atas satu sampai tujuh tahun, kemudian investment insurance, yakni pertanggungan political risk sampai dengan 15 tahun.

Dengan masuknya ICIEC ke pasar Indonesia, maka untuk pertama kalinya di negara ini akan ada lembaga penjaminan terhadap proyek-proyek investasi jangka panjang.

“Di Indonesia untuk proyek jangka panjang itu hampir tidak ada lembaga penjaminnya. Inti dari kerjasama ini adalah untuk melakukan penjaminan proyek investasi yang melibatkan kegiatan ekspor impor barang modal (capital goods). Selain itu fungsi ASEI juga sebagai pendukung dari proyek-proyek investasi ekspor impor di Indonesia,” papar Zaafril.

Target market untuk program ataupun produk tersebut adalah eksportir, bank, investor yang melakukan ekspor, pembiayaan, maupun investasi keluar Indonesia. Atau sebaliknya eksportir, bank, investor yang melakukan ekspor, pembiayaan, investasi di Indonesia. “Fokus dari program ASEI dan ICIEC adalah ekspor sehingga tidak berlaku untuk transaksi domestik,” jelas dia

Sayangnya, saat ditanya berapa target income yang akan diperoleh ASEI, Zaafril belum bisa menyebutkan secara lebih lanjut. Menurutnya, dia belum bisa memberikan angka nominal yang tepat. “Kami belum bicara soal project, tetapi banyak project yang bisa dijamin risikonya. Saya belum tahu incomenya, projectnya juga belum ada, tapi saya yakin nantinya akan menjadi suatu investasi.”

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) ICIEC, Abdel Taha, mengatakan bahwa ada misi lain dari ICIEC selain untuk melakukan penjaminan dari proyek investasi ekspoi impor.

Menurut Taha, ICIEC ingin membantu perekonomian negara-negara Islam atau negara-negara dengan penduduk mayoritas Islam. “Salah satu kerja sama adalah memberikan penjaminan pembangunan infrastruktur,” ujar Taha. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved