Marketing Strategy

Bank DKI Siapkan Rp 500 Miliar untuk Penukaran Uang Jelang Lebaran

Bank DKI Siapkan Rp 500 Miliar untuk Penukaran Uang Jelang Lebaran

Bank DKI menyiapkan uang tunai sampai dengan Rp 500 miliar untuk memenuhi keinginan para nasabahnya yang ingin menukarkan uang menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran mendatang. Bank ini juga ikut menyediakan mobil ATM-nya di lapangan Monas, dalam rangka kegiatan penukaran uang yang diinisiasi Bank Indonesia (BI). Selain Bank DKI, masih ada sepuluh bank lainnya yang juga ikut serta dalam kegiatan itu.

“Dana yang kita siapkan untuk Lebaran, yaitu untuk penukaran, hampir Rp500 miliar. Kita juga ikut yang penukaran di Monas itu. Jumlah itu juga untuk (penukaran) yang di cabang-cabang,” kata Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI, ketika ditemui di Jakarta, Senin (15/7).

Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono, di depan Mobil ATM

Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono, di depan Mobil ATM

Menyoal kinerja perseroan, per Juni 2013, Bank DKI berhasil mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp16,5 triliun, naik 28,71%, dari perolehan di periode sama tahun lalu yang sebesar Rp12,8 triliun.

Perseroan juga menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 42,73% dari jumlah di akhir 2012, sehingga menjadi Rp21,4 triliun di akhir tahun ini. Secara persentase, pada semester pertama 2013 ini kredit produktif sebesar 38% dan kredit non produktif sebesar 62%. Kredit produktif naik dari angka 36,03% di periode sama tahun lalu, sementara yang non produktif turun dari angka 63,97% di Juni 2012.

“Dari segi komposisi kredit, pada periode Juni 2013, kredit konsumer kita mencapai Rp8,07 triliun, naik dari akhir tahun lalu yang sebesar R p6,92 triliun. Kredit komersial sebesar Rp 4,34 triliun, menurun dari jumlah di Desember 2012 yang sebesar Rp 4,39 triliun. Kredit ritel sebesar Rp 2,48 triliun, naik dari Rp 2,29 triliun pada akhir tahun lalu. Dan kredit syariah sebesar Rp 1,34 triliun, menurun dari angka akhir tahun lalu yang sebesar R p1,64 triliun,” jelasnya.

Sedangkan dari sisi dana pihak ketiga (DPK), perseroan berhasil meraup Rp 22,4 triliun, meningkat 9,91%, dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 20,3 triliun. Pertumbuhan tersebut berasal dari giro yang meningkat 8,90% dari Rp 7,3 triliun di Juni 2012 menjadi Rp 7,98 triliun di Juni 2013. Kemudian yang berasal dari tabungan sebesar Rp 3,5 triliun dan deposito sebesar Rp 10,3 triliun, masing-masing naik sebesar 10,02% dan 13,60% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. “Di tahun ini, kami menargetkan peningkatan DPK sampai 30,54%, sehingga total DPK di akhir tahun nanti akan mencapai Rp 26,9 triliun,” imbuhnya.

Untuk laba sebelum pajak, perseroan berhasil membukukan sebesar Rp 413 miliar di Juni 2013, atau tumbuh 63,93%, dibandingkan periode sama tahun 2012 yang sebesar Rp 252 miliar. Target laba sampai akhir 2013 adalah sebesar Rp 782 miliar. Sementara total aset per Juni 2013 tercatat sebesar Rp 28,7 triliun, naik 13,60%, dari periode sama tahun 2012. Dan di akhir tahun nanti ditargetkan akan mencapai Rp 33,05 miliar.

Lalu kinerja keuangan penting lainnya yang berhasil dicatatkan Bank DKI pada semester pertama 2013 ini adalah sebagai berikut. Loan to deposit ratio (LDR) 74,41%; ini sedikit meningkat dari angka Desember 2012 senilai 73,50%. Lalu net interest margin (NIM) sebesar 5,88%. BOPO sebesar 71,15%, membaik daripada angka di Desember 2012 yang sebesar 81,43%.

Return on Asset (ROA) yaitu 3,20%, lebih baik dibandingkan periode akhir tahun lalu yang sebesar 1,87%. Return on Equity (ROE) mencapai 32,18%, meningkat jika dibandingkan Desember 2012 yang sebesar 28,10%. Serta, non performing loan (NPL) gross sebesar 3,07%, membaik daripada Desember 2012 yang sebesar 3,20%; dan NPL netto sebesar 2,16%, yang membaik daripada akhir tahun lalu yang sebesar 2,26%.

Mengenai permodalan, Bank DKI direncanakan akan memperoleh tambahan modal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebesar Rp 1,35 triliun. Dari jumlah tersebut, sudah disetorkan pada April 2013 lalu sebesar Rp 450 miliar, sementara sisanya akan disetor pada semester kedua 2013 ini. “Kata Pak Gubernur DKI (Joko Widodo), kami akan mendapatkan tambahan modal lagi pada semester 2 ini, dan ini sedang dibahas DPRD DKI untuk dimasukkan ke APBD-P,” tutupnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved