Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank JTrust Indonesia Tbk menyetujui penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Corporate Secretary Bank JTrust Hartono Karyatin mengungkapkan, aksi korporasi tersebut dilakukan dengan skema private placement.

Direktur Utama Bank JTrust Ahmad Fajar menjelaskan, perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak 40 triliun lembar dengan harga pelaksanaan Rp 0,01 per saham. Sebanyak 39,6 triliun saham senilai Rp 396 miliar akan diserap oleh induk usaha JTrust Co Ltd.

Sementara itu, 400 miliar saham senilai Rp 4 miliar akan diserap oleh PT JTrust Investments Indonesia (JTII). Jadi, total dana yang diperoleh dari aksi korporasi tersebut mencapai Rp 400 miliar.

Setelah penambahan modal tersebut, komposisi pemegang saham perseroan tidak berubah. “Ini karena tidak ada saham yang terdilusi,” kata Hartono. “JTrust Co Ltd tetap menguasai 98,997 persen, JTII 1 persen, sisanya, 0,03 persen, dikuasai publik.”

“Pasca-aksi korporasi tersebut, secara otomatis rasio kecukupan modal Bank JTrust diproyeksi mencapai 17,2 persen, meningkat sebanyak 14,5 persen dari Juni 2015,” ujar Ahmad.

Ia menambahkan, posisi rasio kecukupan modal yang berada di atas ketentuan regulator tersebut memberi keleluasaan kepada manajemen Bank JTrust dalam mengembangkan bisnisnya. “Yang menjadi fokus kita ada empat, yaitu penyaluran kredit ke segmen SME, consumer, komersial, dan mikro,” ujarnya.

“Dengan dukungan JTrust Co Ltd, selaku pemilik baru, manajemen Bank JTrust Indonesia berkomitmen mengembangkan bisnis perseroan menjadi bank yang sehat dan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia,” ucapnya.

Tempo