Di masa pandemi Covid-19, permintaan air purifier atau produk pembersih udara mengalami peningkatan pesat. Beberapa produsen home appliances pun kian tertarik untuk menggarap produk air purifier.

Persaingan bisnis ini pun tidak bisa dihindari dan beragam produk air purifier mudah dijumpai di ecommerce maupun pasar tradisional maupun ritel modern. Beberapa merek yang mudah dijumpai seperti Sharp, Samsung, Midea, Xiaomi, Daikin, Honeywell dan lain-lain yang menawarkan berbagai keunggulan dari disain dan juga teknologi.

Dengan mengandalkan teknologi plasmacluster, penjualan produk air purifier PT Sharp Elecronics Indonesia (SEID) di saat pandemi penjualannya melejit. Menurut National Sales Senior General Manager Sharp Electronics Indonesia, Andri Adi Utomo, sebenarnya Sharp sudah menjual produk dengan teknologi plasmacluster sejak 2002.

Namun pada masa itu, respon masyarakat agak sulit karena menjual produk yang tidak terlihat bentuknya, baunya, rasanya tapi hanya bisa dirasakan manfaatnya. “Saat ini Sharp sudah menjual produk berteknologi plasmacluster sebanyak 1 juta hingga 1,5 juta unit di Indonesia,” kata Andri.

Diakui Andri, di tengah pandemi Covid-19, penjualan air purifier berteknologi plasmacluster meningkat hingga 3-5 kali lipat jika dibandingkan tahun lalu. “Biasanya kami menjual sekitar 2000-3000 unit per bulan, tapi saat ini hampir 10.000 per bulannya,” katanya.

Ia menambahkan memasuki periode Juni-Agustus 2020, penjualan SEID sudah mulai kembali normal dan kini menargetkan penjualan air purifier plasmacluster sekitar 10.000 unit. Sedangkan tahun 2021, SEID menargetkan penjualan produk ini sekitar 15.000 per bulan.

Bila Sharp lebih fokus menggarap air purifier untuk ruangan ataupun mobil, PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) pun membidik segmen yang berbeda. Produsen elektronik asal Korea Selatan ini pertengahan November lalu akhirnya resmi mengumumkan dimulainya pemasaran perangkat air purifier terbarunya, yaitu LG PuriCare Wearable Air Purifier.

Label wearable pada namanya, merujuk pada desain berbentuk serupa pelindung wajah yang menutupi bagian hidung dan mulut yang membuatnya dapat digunakan setiap saat bahkan saat beraktivitas di luar ruang.

Menurut Seungmin Park, President of Sales and Marketing PT LG Electronics Indonesia, dalam jajaran produk LG secara global, PuriCare Wearable Air Purifier ini termasuk dalam seri LG PuriCare yang dikenal luas sebagai lini produk LG bagi produk yang mengedepankan penciptaan udara bersih. Termasuk didalamnya berbagai seri produk air purifier, pengembangan seri LG PuriCare melebar menjangkau penggunaan bagi konsumen akhir rumah tangga maupun solusi bagi bangunan komersil.

Selain itu, berbekal pengalaman dan reputasi panjang LG membuat pembersihan udara tidak kesulitan untuk merancang kerja pembersihan udara LG PuriCare Wearable Air Purifier berjalan optimal. Air purifier wearable ini mengadopsi dua filter H13 HEPA yang serupa dengan yang digunakan pada teknologi air purifier LG terkini.

Jay Jang, Head of Marketing LG Electronics Indonesia, menambahkan, LG PuriCare Wearable Air Purifier memiliki tingkat efektivitas optimal dalam menghilangkan bakteri, virus serta berbagai allergen yang melayang di udara. Bahkan kinerja ini telah terverifikasi melalui pengujian yang dilakukan di bawah observasi lembaga uji internasional TÜV Rheinland di Korea Selatan pada bulan Mei tahun ini.

Diakui Head of Product Marketing Residential AC LGEIN, Satrio Mulyo Purnomo, pihaknya optimis dengan strategi edukasi dan pemasaran di berbagai saluran distribusi, LG Wareable Air Purifier bakal diminati pasar Indonesia terutama mereka yang peduli pada kesehatan.

Dengan harga Rp2,399 juta per unit, LG memasarkan PuriCare Wearable Air Purifier dalam bentuk paket di Indonesia, terdiri unit utama, 4 filter PuriCare, 10 lapisan dalam, 1 tali tambahan untuk telinga, dan 1 kabel pengisi daya tipe C, serta 1 kantong khusus. “Kami menargetkan penjualan 10.000 unit per bulan,” kata Satrio.