Marketing Strategy

Bowers & Wilkins Makin Serius Garap Pasar Luxury Indonesia

Bowers & Wilkins Makin Serius Garap Pasar Luxury Indonesia

Peresmian Experience Center Browers & Wilkins Pertama di Indonesia

Peresmian Experience Center Browers & Wilkins Pertama di Indonesia

Makin banyaknya orang super kaya di Indonesia, membuat beberapa merek kelas atas makin serius menggarap pasar di Indonesia. Salah satunya produk speaker dan earphone asal Inggris, Bowers & Wilkins (B&W). Produk yang banyak digunakan dalam pembuatan berbagai film box office seperti trilogy Lord of The Ring, Iron Man 2, Star Wars, Gravity, Kung Fu Panda 2 dan sebagainya. Speaker B&W juga digunakan dalam Studio Abbey Road yang merupakan tempat rekaman para musisi dunia antaranya Beatles, James Blunt, Adele dan lain-lain.

Berlokasi di Shopping Block, Central Park, Jakarta, B&W membuka experience center berbagai produknya agar konsumen bisa langsung merasakan produk yang tergolong luxury ini. “Ini bukan showroom tapi experience center, jadi pelanggan bisa merasakan bagaimana produk-produk B&W untuk setiap fungsi ruang yang berbeda,” ujar Franco H.W. Lock, Direktur Penjualan Asia Pasifik B&W Group Asia Limited. Experience center ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.

Pembukaan experience center ini sekaligus memperkenalkan distributor mereka yang baru untuk Singapura, Malaysia dan Indonesia yaitu The Expert Gorup (TEG). Untuk Indonesia dibawah bendera PT TEG Distribution Indonesia. Tanpa penyebut nama distributor sebelumnya, Franco selama 20 tahun menggarap pasar di sini pihaknya menggunakan distributor lain. Selama itu B&W hanya melakukan penjualan tanpa menggarap pasar ini dengan strategi yang lebih serius. Dibawah distributor baru yang menurut Franco memahami High-Performance Audio dan Home Entertaintment, desain interior kreatif dan instalasi kustom, produk B&W yang berkelas bisa dipresentasikan dengan lebih baik.

Produk-produk B&W bisa dibilang produk luxur. Sebab, untuk satu buah earphone saja paling murah dibanderol Rp 2 juta. Bahkan ada speaker yang harganya mencapai Rp 1 miliar.

Speaker yang desainnya mirip cangkang siput ini mereknya Nautilus. Bagaimana tidak super mahal, dibutuhkan waktu 5 tahun untuk menghasilkan speaker ini. Di Indonesia yang paling laris menurut Franco untuk tipe Diamond 800 yang harganya sekitar Rp 8 jutaan. Sedang yang Nautilus setidaknya ada 10 orang Indonesia yang telah memiliki speaker super mahal ini.

Nautilus, Speaker seharga Rp 1 miliar

Nautilus, Speaker seharga Rp 1 miliar

Seriusnya B&W menggarap pasar luxury di Indonesia, menurut Franco ditunjukkan dengan akan segera dibukanya gerai lainnya di Jakarta. Kapan waktunya, Franco belum menentukan, setidaknya dalam satu tahun akan dibuka 1-2 gerai lagi. “Experience center ini bukan pusat penjualan, tapi sebagai lokasi dimana konsumen bisa merasakan pengalaman produk-produk B&W dalam ruang berbeda,” Franco menambahkan. Peluncuran experience center ini juga menandakan kampanye baru B&W yaitu Go to Luxury Experience.

“Untuk itu kami lebih banyak menggunakan event-event khusus untuk strategi pemasaran ke depan. Kami memilih sponsorship event berkelas seperti golf atau dengan brand-brand prestisiun lain, misalnya Maserati,” kata Franco.

Disebutnya, dalam lima tahun terakhir pertumbuhan penjualan produknya rata-rata 10 persen. Ke depan pihaknya juga ingin lebih serius menggarap pasar B to B, seperti hotel dan restoran kelas atas. Targetnya 30 persen penjualan bisa disumbang dari B to B.

Franco mengakui pasar Indonesia merupakan pasar penting bagi B&W saat ini. Saat ini setidaknya 5 persen penjualan produk B&W global disumbang dari penjualan di Indonesia. “Tahun depan diharapkan penjualan Indonesia bisa separuh dari penjualan di Cina. Saat ini penjualan di Indonesia masih 2 persen dari penjualan di Cina, tahun depan diharapkan bisa mencapai 10 persen dari penjualan di Cina,” ujarnya yang enggan menyebutkan angka penjualan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved