Maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia kembali melanjutkan kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk memperluas layanan perbankan guna memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penumpang dan nasabah kedua perusahaan.

Ini juga langkah antisipasi akan kebutuhan dana cash (cash solution) di saat maskapai menghadapi situasi krisis. Dunia penerbangan yang sangat dinamis membutuhkan kerjasama pendanaan yang kuat dan luas sebagai solusi terhadap kompleksitas dunia penerbangan.

Direktur Keuangan Citilink Indonesia Mega Satria mengatakan, BRI dapat memberi layanan perbankan yang optimal dalam proses penyediaan dana tunai di seluruh unit kerja BRI. Terlebih dalam menghadapi situasi bencana alam ataupun force majeur.

“Citilink mengambil langkah ini sebagai antisipasi di tengah industri penerbangan yang kompleks dan kompetitif serta memiliki risiko krisis yang tiba-tiba. Ini menjadi langkah strategis yang senantiasa diperlukan,” kata dia dalam rilisnya.

Pesawat Citilink (Foto: IST)

Corporate Secretary BRI Budi Satria menyambut baik penguatan kerjasama BRI-Citilink yang dapat mendorong pengembangan bisnis bagi kedua belah pihak ke arah yang lebih baik dan lebih kuat. Bentuk layanan mencakup total cash solution dalam bentuk cash card.

Dengan menggunakan cash card BRI, Citilink dapat melakukan kontrol dan monitor kebutuhan keuangan di kantor cabang secara real time. Waktu layanan tersebut menyesuaikan dengan jam kerja dari unit weekend banking BRI.

Layanan lain adalah cash pick up di kantor cabang serta layanan tunai dari BRI terkait dukungan kesiapan dana untuk mengantisipasi gangguan penerbangan seperti delay, no operations, dan irregularities, melalui weekend banking serta layanan tunai hari libur.

Per 31 Juli 2015, BRI telah memiliki 10.496 unit kerja, 610 teras BRI, dan 175.482 jaringan kerja e-channel yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga sangat memungkinkan dalam optimalisasi layanan weekend banking yang sangat dibutuhkan oleh Citilink.

Hal ini akan membantu kantor cabang Citilink saat terjadi pembatalan penerbangan salah satunya akibat bencana alam, seperti peristiwa erupsi Gunung Raung di Jawa Timur, Gunung Sinabung di Sumatra Utara, dan kabut asap yang menimpa sebagian besar wilayah Sumatra dan Kalimantan, dan lainya yang bisa terjadi di akhir pekan atau hari libur,

“Masih cukup banyak penumpang yang mungkin meminta dilakukannya proses refund dalam bentuk uang tunai (cash),” kata Mega.

Khusus untuk wilayah Denpasar, kerjasama meliputi layanan non-banking hour dari pukul 08.00 – 21.00 (local time) setiap hari termasuk hari libur. Waktu layanan tersebut khusus mengenai kebutuhan dana siaga yang disesuaikan dengan jadwal penerbangan Citilink di kota tersebut (saat ini tercatat sepuluh penerbangan dari dan menuju Denpasar).