Marketing Strategy

Cara Masterpice Garap Pasar High Net Worth

Oleh Admin
Cara Masterpice Garap Pasar High Net Worth

Tanggal 4 September 2013 lalu, Masterpiece Auction House mengadakan media gathering dan konferensi pers di Hotel Kempinski Jakarta untuk memperkenalkan PT Kilau Adi Persada yang merupakan bagian dari Masterpiece Groups di bidang Diamonds, Jewelries, and Watches. Acara ini dihadiri oleh Yohana Susanto, selaku Presiden Direktur PT Kilau Adi Persada, dan Swany Ninawati selaku Direktur. Hadir pula AB Susanto selaku Presiden Komisaris, dan Benny Raharjo serta Robyanto Idup selaku Komisaris.

Masterpiece_revDalam acara ini AB Susanto mengulas tentang kontribusi rumah lelang dalam perekonomian sebuah negara. Meskipun kini krisis ekonomi tengah melanda sebagian negara di dunia, segmen pasar atas (high end) ternyata tidak terpengaruh oleh krisis tersebut. Menurut editor majalah Art & Auction, Judd Tully, penjualan yang dibukukan oleh balai lelang Christie’s & Sotheby’s tetap tinggi.

James O’Halloran, Direktur pengelola James Adam, sebuah rumah lelang asal Irlandia juga mengungkapkan bahwa meskipun kondisi perekonomian Irlandia sedang sulit, namun barang-barang berkualitas tinggi tetap dapat terjual dengan harga yang tinggi pula. Ia pun yakin bahwa karya seni merupakan sumber investasi yang aman saat mata uang Euro mengalami gejolak.

Di Indonesia sendiri, jumlah masyarakat kalangan high net worth individual yang kerap menjadi pelanggan balai lelang untuk produk-produk berharga premium ini masih terbilang sedikit. Namun berdasarkan laporan CLSA dan Julius Baer, jumlah masyarakat di kalangan itu bakal meningkat 3 kali lipat di 2015.

AB Susanto pun menekankan, meskipun Masterpiece menyasar pasar kelas premium, namun harga barang-barang yang ditawarkan balai lelang ini pun bervariasi. “Jadi kolektor seni pemula pun juga bisa beli,” ujarnya. Menurutnya, Masterpiece memang menyasar pasar premium yang sedikit lebih rendah dari balai lelang kenamaan seperti Christie’s dan Sotheby’s.

Bulan November 2013 mendatang, bersamaan dengan 10 tahun hari jadinya, Masterpiece bakal mengadakan lelang di Jakarta dengan sekitar 50-100 lukisan serta perhiasan dan jam tangan. Selain itu, lelang juga akan diadakan di Malaysia dan Singapura masing-masing dengan jumlah produk sekitar 150 dan 200 lukisan. Diakui Swany Ninawati, biasanya jumlah produk yang dilelang di Indonesia memang lebih sedikit dari yang dilelang di luar negeri. Namun frekuensi lelang di Indonesia cenderung lebih sering. “Misalnya hingga 1-2 kali dalam sebulan, ujar Swany.

Lelang perdana Masterpiece di bawah naungan PT Dwi Samapersada diselenggarakan pada tanggal 27 Juli 2003 dengan rekor penjualan yang fantastis untuk lukisan Affandi, yaitu Rp 1,020 miliar yang merupakan rekor tertinggi saat itu di Indonesia, dan hasil lelang yang mencapai RP 6,0818 miliar. Perkembangan bisnis lelang yang cukup pesat membuat Masterpiece membuka sister company dengan label lelang Heritage dan Treasures yang menjadi satu kesatuan dalam Masterpiece Group.

Dengan demikian, Masterpiece Group memiliki 3 tingkatan lelang dengan muatan materi yang berbeda, yaitu lelang Masterpiece, lelang Heritage, dan lelang Treasures. Lelang Masterpiece menawarkan karya-karya unggulan, baik karya maestro tanah air dan mancanegara, maupun karya master perupa muda yang berbakat. Pangsa pasarnya pun ditujukan pada para kolektor senior dan pecinta seni rupa fanatik. Sedangkan lelang Heritage menyuguhkan variasi koleksi yang tidak hanya diisi oleh lukisan, tapi juga dilengkapi seni rupa lain seperti topeng, keramik, kain tradisional dan benda budaya lainnya. Lelang Heritage diawali pada tahun 2005 dengan hasil penjualan lelang mencapai Rp 6,3917 miliar.

Sementara itu, lelang Treasures ditujukan untuk memberi kesempatan pada para pelukis muda berbakat agar dapat berkembang, selain tetap memperkenalkan dan mengapresiasi karya para pelukis senior. Lelang Treasures ini juga dimaksudkan sebagai wahana edukasi bagi masyarakat umum agar mengenal dan mencintai dunia seni rupa Indonesia, serta menawarkan kisaran harga yang terjangkau dalam rangka menumbuhkan minat para kolektor pemula untuk mengenal dunia lelang. Lelang Treasures ini diadakan pertama kali pada 4 Februari 2007.

Selanjutnya, frekuensi kegiatan lelang Masterpiece Group pun meningkat, yang sebelumnya hanya 2 kali dalam setahun menjadi 4 kali dalam setahun hingga menjadi 2 kali dalam sebulan. Karena itulah Masterpiece terbilang merupakan balai lelang yang paling aktif di Indonesia.

Di 2008, Masterpiece mulai berkiprah di kancah internasional dengan lelang perdana di Singapura pada tanggal 1-2 Maret 2008. Dan tahun 2013, masterpiece membuka pasar lelang di Malaysia. Dan yang terbaru ini adalah diselenggarakannya lelang perhiasan, berlian dan jam tangan di bawah PT Kilau Adi Persada.

Kristiana Anissa


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved