Marketing Strategy

Cina: Kiblat Baru HP, Indonesia: Pasar Potensial

Cina: Kiblat Baru HP, Indonesia: Pasar Potensial

Di depan sekitar 500 wartawan dari berbagai negara, Hewlett-Packard (HP) memamerkan rangkaian produk baru dalam acara bertajuk: Global Influencer Summit 2012, yang berlangsung di Shanghai, Cina, 9-10 Mei 2012. Sekitar 80 jenis produk diperkenalkan, baik yang sudah diluncurkan maupun yang hendak diluncurkan tahun ini. Di tengah tekanan pasar yang begitu tinggi akibat persaingan ketat, sehingga membuat pendapatannya menyusut, HP sepertinya ingin merebut kembali pasarnya dengan menghadirkan produk yang beragam inovasinya, baik produk personal computer (PC), personal system maupun image & printing.

HP melaporkan, pada kuartal pertama yang berakhir pada Januari 2012, pendapatannya turun 7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan laba bersihnya anjlok 44% menjadi US$ 1,5 miliar. Hampir semua lini bisnis HP mengalami kemerosotan dalam periode tersebut. Di kuartal kedua yang berakhir pada 30 April 2012, pendapatan HP juga masih turun 3% menjadi US$ 30,7 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, laba bersihnya turun 31% dari US$ 2,3 miliar menjadi US$ 1,6 miliar. Dibanding kuartal sebelumnya, kinerja HP memang sudah ada sedikit perbaikan.

Meg Whitman

Meg Whitman, CEO HP

Menurut CEO HP Meg Whitman, penurunan pendapatan tersebut bukan semata-mata karena kelangkaan pasokan hard drive disk akibat banjir di Thailand, tetapi juga karena perusahaan ini kurang berinvestasi dalam inovasi beberapa tahun belakangan, dan kerap terlambat dalam merespons kebutuhan pasar. Maka, kehadiran produk HP yang baru dengan beragam inovasinya adalah untuk membuat HP mampu menaikkan kembali pasarnya.

Adapun produk yang dipamerkan dalam Global Influencer Summit 2012, untuk produk notebook, di antaranya ada HP ENVY Spectre XT (ultramobile premium Ultrabook™), HP ENVY Sleekbooks dan HP ENVY Ultrabook™ sistem – menyuguhkan paduan gaya dan pengalaman hiburan, dan HP EliteBookFolio Am9470m (Ultrabook™ bisnis yang dilengkapi dengan sistem sekuriti berlapis, kemudahan dalam pengelolaan, serta keandalan yang tinggi).

Di produk printer, HP memperkenalkan empat rangkaian terbaru HP LaserJet printer dan HP Scanjet yang ditujukan untuk kebutuhan bisnis dari small medium business hingga enterprise. Ada pula produk HP Officejet 150 Mobile All-in-One, printer mobile all-in-one yang menyasar para profesional dan pebisnis yang membutuhkan rangkaian solusi pencetakan yang ringkas dengan durabilitas tinggi, serta mampu melakukan pemindaian, pengopian ketika sedang berada dalam perjalanan/di luar kantor. Produk HP lain yang dibanggakan adalah HP t410 All-in-One Smart Zero Client, menghadirkan fitur single wire power over Ethernet, serta HP Z220 Workstations dan HP EliteBook Mobile Workstations dihadirkan dengan fitur kelas profesional.

“Produk-produk yang kami hadirkan ini terinspirasi dari para pelanggan kami, sebagai bukti komitmen kami dalam menghadirkan faktor fuse form, fungsi, gaya dan keandalan yang dihadirkan pada semua jajaran komputer dan printer kami yang menakjubkan,” kata Todd Bradley, VP Eksekutif Printing and Personal System HP. “Kami memiliki posisi yang kuat untuk dapat selalu menghadirkan inovasi di masa mendatang untuk seluruh pelanggan HP di dunia,” ia menambahkan.

Sebagai catatan, Divisi Printing dan Divisi Personal System Group baru saja digabungkan pada 21 Maret 2012. Penggabungan dua grup tersebut, menurut Todd Bradley, memberikan investasi yang besar dalam hal inovasi dan pemasaran, termasuk sebagai langkah penyederhanaan sistem guna menghadirkan kolaborasi yang semakin bagus dengan para channel partner HP di seluruh dunia. Whitman pun menegaskan, HP sedang membuat kemajuan dalam upaya yang perlu waktu bertahun-tahun untuk membuat HP lebih sederhana, lebih efisien dan lebih baik bagi pelanggan, karyawan, serta pemegang saham.

Dalam penampilannya di Influencer Global Summit itu, Whitman menegaskan kembali komitmen HP mengembangkan bisnis PC di Cina dengan berinvestasi di riset dan pengembangan (R&D), serta mendirikan kantor pusat di Cina. Tak mengherankan, HP punya perhatian besar pada pasar Cina. Tahun 2013, pasar PC di Cina diperkirakan akan melampau Amerika Serikat, baik dalam volume maupun nilai penjualan, di mana Cina menguasai 20% pangsa pasar PC global.

Terlebih, di Cina posisi HP di pasar PC masih tertinggal dari para kompetitornya. Berdasarkan data IDC, Lenovo memimpin pasar dengan pangsa 27,6%, disusul Dell 10,3% dan HP di posisi ketiga dengan pangsa pasar 9,3%. Mengingat pasar terbesar PC akan bergeser di Negeri Tirai Bambu ini, maka wajarlah HP mengarahkan perhatiannya ke negara itu.

Bagaimana menilai pasar Indonesia? Margareth Ong, VP Priting & Personal System HP Asia Tenggara, menegaskan bahwa Indonesia masih merupakan pasar yang menarik bagi HP, baik untuk printer maupun PC karena penetrasinya yang masih sangat rendah. “Indonesia merupakan salah satu fokus HP untuk pasar di kawasan Asia Tenggara. Indonesia adalah emerging market potensial, yang banyak memiliki peluang bagi HP,” tuturnya ketika diwawancara di acara tersebut. Ia menambahkan, HP akan terus maju untuk meningkatkan penetrasinya dan memperkuat kehadiran merekHP di pasar Indonesia.

Untuk masuk ke emerging market, HP akan fokus memasarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Untuk produk printer misalnya, menurut Margareth, HP menawarkannya dengan harga yang dapat dijangkau (dalam artian total running cost printing), baik bagi kalangan pengusaha kecil maupun pengusaha mikro. “HP membuat desain printer yang tipis, memungkinkan pelanggan memaksimalkan penggunaannya, dan dengan harga yang terjangkau,” ungkapnya. Margareth mengklaim, meski menawarkan harga yang terjangkau, konsumen tetap mendapatkan produk dengan realibilitas dan kualitas tinggi.

Meski Indonesia dianggap pasar yang potensial, belum ada rencana HP untuk berinvestasi besar-besaraan di sini. Berbeda halnya dengan di Cina, yang mana perusahaan asal AS ini berkomitmen untuk mengembangkan produk di Cina dengan berinvestasi di R&D, dan menjadikan Cina sebagai salah satu basis produksinya. Sementara di Indonesia, Margareth menjelaskan, investasi yang dilakuan baru sebatas pada rantai pasokan, dengan memperluas jariangan pemasaran HP melalui pembukaan gerai HP.

Kusnan M. Djawahir


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved