Marketing

Daya Beli Masyarakat Naik, Citibank Atur Strategi

Oleh Admin

Chief Country Officer Citi Indonesia, Tigor M. Siahaan mengungkapkan, “Indonesia ini luar biasa potensinya. Sebelum krisis asia, GDP kita belum sampai US$1000. Sekarang sudah melebihi US$3500.”

“Saya yakin industri yang berhubungan dengan daya beli dan energi akan berkembang karena selalu ada demand yang akan terus bertambah. Utamanya pada telekomunikasi, Blackberry, sepeda motor, consumer goods lah,” lanjutnya.

Diakui Tigor bahwa investasi yang masuk ke Indonesia sangat beragam. Namun, khusus pada sektor yang menyentuh daya beli dan energi akan menjadi idola dan menjanjikan hingga 15 tahun mendatang. Dengan naiknya daya beli, Citibank tak lantas membuat produk baru.

“Kami mau jadi trusted advisor dulu, belum jualan produk. Karena produk yang bagus untuk Anda, belum tentu bagus untuk teman Anda atau saudara Anda,” lanjut Tigor usai acara 12th Annual Citi Economic and Political Outlook Seminar, Indonesia 2012: Surfing in the Middle of the Tide.

Meski begitu, banyak masyarakat Indonesia yang belum terjamah financial inclusion. Padahal untuk kebutuhan mendatang seperti pendidikan anak, asuransi, atau dana pensiun mau tidak mau harus bersentuhan dengan sektor finansial.

“Kita sangat serius untuk memacu financial inclusion. Begitu mereka lebih terjangkau, kesadarannya akan lebih baik. Daya belinya juga baik, kemudian kesadarannya bertambah dan kemakmurannya juga akan terangkat,” terang Tigor pada reporter SWA Rabu 11 April 2012.

Tigor mengaku strateginya terinspirasi oleh produsen iPad, Apple. Kalau pun akan membuat produk, ia ingin produk tersebut dibutuhkan orang banyak seperti iPad.

“Sebelum iPad muncul, tidak ada yang merasa butuh iPad. Namun setelah Apple mengeluarkan iPad, semua merasa butuh dan harus memilikinya,” ujarnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved