Marketing Trends

Di Balik Meroketnya Kinerja Flock

Di Balik Meroketnya Kinerja Flock

Di era disrupsi seperti sekarang ini, tidak ada industri yang luput terkena dampaknya. Tapi tidak demikian bagi perusahaan yang berhasil beradaptasi dengan perubahan yang cepat ini. Inilah yang ditekankan Rhenald Kasali, dalam wawancara dengan SWA Online melalui telepon. Menurutnya, kekuatan memenangkan persaingan saat ini bukan saja kecepatan dalam mengadaptasi perubahan, namun juga SDM yang bisa juga cepat beradaptasi dengan perubahan itu sendiri.

Flock adalah salah satu pemain di industri periklanan yang berhasil menunggangi era disrupsi ini. Agustus tahun ini menandai peringatan satu tahun berdirinya Flock, agensi periklanan kreatif hybrid dan full service berbasis Jakarta yang tahun lalu terangkat namanya berkat investasi tahap awal oleh East Ventures, salah satu perusahaan pendukung startup tahap awal yang paling aktif di Asia.

Setahun setelah menerima pendanaan awal, agensi kreatif hybrid Flock mengalami pertumbuhan sepuluh kali lipat dan mendapatkan klien-klien besar d itengah tren belanja iklan dan marketing digital Indonesia yang terus meningkat. Indonesia tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan pasar iklan tercepat di Asia pasifik. Bahkan diperkirakan pada 2019 Indonesia akan menjadi pasar periklanan terbesar di wilayah ini.

Laporan dari eMarketer dan IAB Singapore menyatakan bahwa Indonesia merupakan pasar periklanan dengan pertumbuhan tercepat di seluruh wilayah Asia Pasifik. Jumlah total belanja iklan yang dikeluarkan hingga akhir tahun 2017 diperkirakan mencapai angka US$ 2,8 miliar atau setara Rp37,3 triliun, membuatnya menjadi pasar periklanan terbesar setelah Hong Kong di Asia Pasifik. Laporan yang sama juga mengungkapkan bahwa dengan pertumbuhan yang sehat ini, pasar periklanan Indonesia akan melampaui Hong Kong pada awal tahun 2019.

Flock tidak mau kehilangan kesempatan ini. Sebagai agensi periklanan hybrid dan full services di Indonesia, dengan tim subsider internal, perusahaan ini memiliki tim khusus marketing influencer, teknologi, storytelling dan pembuatan konten sendiri. Tidak heran East Ventures tertarik mengucurkan dana pada Agustus 2016, Setelah itu secara agresif perusahaan ini melakukan perekrutan untuk merespon pertumbuhan pasar yang cepat. Mengkombinasikan strategi marketing above-the-line dan below-the-line, Flock fokus dalam membawa pelayanan 360 derajat secara komplit, dari strategi storytelling dan influencer, hingga teknologi dan pembuatan konten.

Dalam kurun waktu satu tahun, Flock telah berhasil mengunci kerjasama dengan dua perusahaan yang paling banyak berinvestasi di bidang periklanan di Indonesia. “Secara keseluruhan, kami sedang melayani 16 klien. Dua klien terbesar kami, Tokopedia dan Djarum, berkontribusi pada 40 persenpendapatan kami tahun lalu. Kami sangat bersyukur atas kepercayaan yang diberikan dan akan terus mempertahankan kualitas pelayanan terhadap kedua perusahaan ini, sembari mereplikasi sukses ini pada klien lainnya,” ungkap Ivan Hadi Wibowo, CEO dan Creative Chariman dan Flock. Bisa dibilang Flock berhasil tumbuh 10 kali lipat sejak suntikan dana dari East Ventures.

Ivan bisa mengklaim, Flock merupakan agensi periklanan independen dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia. Perusahaan tersebut telah merangkul kerja sama dengan klien-klien raksasa seperti Tokopedia dan Djarum. Dua perusahaan tersebut termasuk dalam 10 perusahaan dengan jumlah investasi terbesar pada iklan di Indonesia.

Ia menyebut Tokopedia dan Djarum merupakan klien-klien awal Flock. Awal tahun ini, Flock berhasil meluncurkan kampanye baru untuk Tokopedia, berjudul “Everything Starts from Tokopedia”, atau “Semua Dimulai Dari Tokopedia”. Kampanye ini berhasil membawa salah satu e-commerce terbesar di Indonesia ini menjadi top of mind pengguna situs belanja online. Kampanye Djarum Super juga dipercayakan pada Flock Ini berkat kesuksesan Flock mendorong brand Djarum Black di kampanye sebelumnya.

Selain Djarum dan Tokopedia, ada Flock juga dipercaya membangun kampanye Astra Life, membantu strategi penetrasi pasar perusahaan produsen keju terbesar di Jepang,. Dalam proyek ini, Flock dipercayakan untuk merancang solusi end-to-end demi keperluan branding Astra Life di Indonesia, perusahaan joint-venture antara PT Astra Internasional dan perusahaan asuransi asal Inggris, Aviva.

Untuk membangun pengalaman brand yang mulus, Flock memiliki 4 subsider di bawah payungnya. Flock merupakan agensi kreatif dan perusahaan holding dengan beberapa unit bisnis. Maleo merupakan agensi media sosial dan digital dari Flock. Lalu Kokako merupakan production house yang mengurus konten. Serta unit binis OU Design yang merupakan agensi branding. Dalam kurang dari satu tahun, dikatakan Ivan, keluarga Flock berkembang pesat dari 4 orang menjadi tim yang berjumlah 42 orang.

“Permintaan terhadap konten digital tengah meningkat pesat. Semua brand ingin menciptakan konten paling bagus dan engagement, namun banyak yang mengalami tantangan dan hambatan dalam prosesnya karena kebanyakan platform pembuatan konten bersifat berbasis proyek,” katanya. Inilah letak peran penting Flock. Model usaha dan cara kerja Flock ditegaskan Ivan ditujukan untuk melayani klien dari end-to-end.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved