PT Samsung Electronics Indonesia, yang membesut ponsel merek Samsung kerap menggunakan strategi WOMM untuk mendongkrak penjualan. Puncak WOMM biasanya terjadi ketika sebuah produk diluncurkan. Samsung Galaxy 4 merupakan contoh produk yang sukses di pasar karena ditunjang WOMM. Bagaimana Samsung memanfaatkan WOMM? Jo Semidang, Corporate Marketing Director PT Samsung Electronics Indonesia, memaparkannya kepada Dadi A. Salim.

Momen peluncuran Samsung Galaxy S4 di Jakarta

Tolong ceritakan sukses WOMM merek Anda? Bagaimana ceritanya dan gambaran yang terjadi saat itu?

WOMM yang sukses itu diukur dengan cara seberapa banyak produk kami dibicarakan di dunia online maupun offline. Biasanya pada saat produk diluncurkan, merupakan puncak dari WOMM. Efek WOMM biasanya dibuat dari online atau secara digital untuk menarik masyarakat datang ke sebuah acara atau ke toko. Seperti contohnya Galaxy 4, produk tersebut laku di pasaran.

Dari pengalaman tersebut, bagaimana Anda melihat prinsip WOM Marketing? Apakah yang dinamakan sukses WOM?

Untuk negara seperti Indonesia, efek WOMM sangatlah kuat. Seperti saat seseorang mendengarkan apa yang orang lain bicarakan, terutama dari orang yang mereka percaya seperti teman, atau keluarga, public figure, dan lain sebagainya. WOMM sangat lah penting, karena WOMM membuat orang untuk berinteraksi dengan produk kami. Yang tentu saja akan mengarah kepada untuk membeli produk kami. Untuk membuat WOMM, kuncinya adalah memanfaatkan momentum dan menggunakan momentum tersebut sebagai awal untuk sebuah pembicaraan. Kemudian membuatnya berbeda dari yang orang lain lakukan.

Dari pengalaman Anda, WOMM yang sukses itu by design atau terjadi tidak sengaja? Tolong berikan gambarannya.

Produk yang berkualitas akan memberikan pengalaman yang bagus pula bagi orang yang memakainya. Ketika orang tersebut senang terhadap produk yang digunakanya, maka orang akan dengan senang hati berbagi pengalamannya kepada teman atau keluarga mereka. Dengan maraknya media sosial, kesempatan untuk berbagi pengalaman menjadi sangat besar. Inilah dampak yang kami inginkan. Suksesnya WOMM dapat diukur melalui kualitas pembicaraan yang terjadi di masyarakat. Bila kualitasnya bagus, menarik, dan relevan, maka akan menyebar seperti virus dengan sendirinya.

Benarkah konsistensi itu penting dalam strategi WOMM? Bagaimana membangun konsistensi dari positioning yang sudah dibangun pada merek Anda?

Tentu saja. Konsistensi sangatlah penting, karena strategi WOMM harus konsisten untuk dapat mempertahankan fakta yang relevan dan dapat dipercaya. Pelaksanaan WOMM dapat diadaptasikan sesuai dengan produk yang dijual dan target pasar dari produk tersebut.

Bagaimana strategi pemasaran yang lain? Bagaimana cara yang Anda lakukan? Berikan contoh!

WOMM harus dikombinasikan dengan jenis strategi yang lain. Komunikasi yang terintergrasi merupakan hal yang penting untuk dapat menggaet masyarakat yang lebih besar.

Menurut Anda, apakah WOMM harus positif? Bagaimana ‘memanfaatkan’ WOMM yang negatif?Menurut Anda, apakah strategi WOMM juga harus dikombinasikan?

Di Indonesia, WOMM yang positif itu lebih berhasil bila dibandingkan dengan WOMM yang negatif. WOMM yang negatif biasanya akan membuat kontroversi dan akan menjadi senjata makan tuan bila tidak dikelola dengan baik. (EVA)