Perjalanan karier Dian Pelangi sebagai Desainer muda berbakat asal Indonesia semakin gemilang. Terbukti dengan terpilihnya dirinya sebagai desainer yang akan mewakili Indonesia dalam London Fashion Week. Semuanya berawal ketika Dian menjadi salah satu desainer di Indonesia Fashion Forward (IFF). IFF merupakan kolaborasi antara Jakarta Fashion Week, Badan Ekonomi Kreatif, The Bristish Council dan Center for Fashion Enterprise (CFE) London. Tujuannya adalah mengasah kemampuan para desainer muda berkat untukdapat masuk ke pasar regional dan internasional dengan memberikan pengarahan serta pelatihan yang mencakup strategi bisnis dan branding.

Pada London Fashion Week Autumn/Winter 2016: Fashion Scout Ones to Watch, Dian Pelangi akan berkolaborasi dengan dua desainer asal Inggris yaitu Odette Steele dan Nelly Rose Stewart. Kolaborasi ketiga desainer ini dimulai dengan residency programme yang telah dilakukan pada 2015 lalu. Dian pelangi berangkat ke London selama tiga minggu untuk belajar dan berbagi ilmu mengenai modest wear di London College of Fashion. Sedangkan Odette dan Nelly mempelajari dan mendalami tradisi tekstil dan embroidery di Pekalongan.

Perjalanan ini menjadi sangat menarik bagi Dian dan dua rekannya asal Inggris. “Saya mempelajari banyak hal dan benar-benar digembeleng selama di London. Begitu juga rekan saya Odette dan Nelly, mereka sangat senang berada di Pekalongan, bercengkrama dengan para pengrajin dan mempelajari tradisi disana,” ungkap Dian menceritakan.

Dari perjalanan tersebut, terciptalah hasil kolaborasi yang luar biasa dari ketiga desainer muda ini. “Dari penggemblengan yang kami peroleh, timbullah ide-ide menarik untuk koleksi fashion yang akan kami tampilkan. Misalnya kami terinspirasi dari tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar,” lanjut Dian.

Sebagai ajang bergengsi di London, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Dian dapat mewakili Indonesia dengan membawa koleksinya dalam runway show utama. Dian juga menceritakan misinya dalam ajang Fashion Scout di London Fashion Week 2016 adalah menunjukkan eksistensi busana modest wear di tingkat internasional. “Lewat partisipasi ini saya ingin menampilkan image Islam yang bersahabat melalui modest fashion. Selain tentunya sebagai bukti bahwa wanita Indonesia bisa mendunia,” tutup Dian. (EVA)