Marketing

Didit Rip Curl Ingin Promosi Lebih Luas

Didit Rip Curl Ingin Promosi Lebih Luas

Siapa yang belum pernah mendengar nama Rip Curl? Meskipun tak berasal dari negeri sendiri, perusahaan ini tergolong pemain utama dalam jagad manufaktur perangkat selancar di Indonesia. Sebagai gambaran, induk Rip Curl di Australia memperkirakan pendapatan sebelum dihitung bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (Ebitda) 2012 mencapai Aus$ 48 juta. Tentulah kawasan Asia dan Amerika Selatan yang diliriknya sebagai pasar potensial.

Rip Curl Indonesia yang berpusat di Kuta, Bali punya berbagai strategi menggaet konsumen setia dari kalangan peselancar. Perusahaan yang memasuki Indonesia secara resmi pada 2005 ini sudah mendirikan Rip Curl School of Surf Indonesia pada 1998, menyelenggarakan Rip Curl Cup Padang-Padang secara tahunan sejak 2004, serta berbagai pagelaran musik khas selancar. Kini, mereka siap-siap memperluas pasar ke seluruh Indonesia.

Apa persisnya rencana mereka? Sejauh mana sambutan konsumen Indonesia? Ikuti penuturan Country General Manager Indonesia Rip Curl South East Asia, Hardiaz Wibawa Said yang akrab disapa Didit, pada SWA online.

Bagaimana pandangan Anda tentang potensi pasar Rip Curl Indonesia tahun 2013?

Saya melihat, Indonesia menawarkan potensi pasar yang luas untuk perangkat selancar, bahkan untuk Rip Curl yang mulai dengan produksi khusus untuk

Hardiaz Wibawa Said

peselancar. Tahun 2013, peluang tidak terkunci di kawasan berpantai seperti Bali, Mentawai, dan Sumbawa saja.

Apa langkah yang akan diambil untuk memanfaatkan peluang ini?

Rip Curl sudah memperluas produksi selain kebutuhan khusus selancar, di antaranya kemeja, celana, sepatu. Produk-produk ini diproduksi di Cina, letak pabrik terbesar Rip Curl. Manufaktur lainnya terletak di India, Vietnam, termasuk Indonesia, persisnya di Bandung dan Bali. Kini pabrik Indonesia sedang memperbanyak produksi berhubung hasilnya dikirim pula ke Thailand dan Singapura.

Tahun ini juga, Rip Curl akan membuka toko baru di 12 lokasi di seluruh Indonesia. Di Jakarta, sudah siap 4 lokasi. Lainnya di Makassar, Palembang, dan Medan berhubung saya menyadari bahwa wilayah luar Jawa pun berkembang secara luar biasa. Orang-orang Palu dan Kendari, contohnya, tak sungkan berwisata ke Makassar dan bisa jadi sasaran pelanggan Rip Curl.

Apa yang mendorong Anda ekspansi keseluruhan Indonesia?

Dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya, potensi pasar terbesar Rip Curl berada di negeri ini. Di samping jumlah penduduknya yang terbanyak, pantai Indonesia titik selancar (surfing spot) terbanyak pula. Toko multibrand belum cukup mendukung secara nasional. Saya ingin bisa berpromosi dengan lebih meluas, mengingat Rip Curl punya saingan utama, Quiksilver dan Billabong.

Sampai hari ini, bagaimana tanggapan konsumen Indonesia?

Volume penjualan tahun 2012 bertumbuh dua digit. Ini didorong oleh ekspansi yang dilakukan partner-partner Rip Curl sampai Jayapura, Timika, dan Sorong. Toko terbesar Rip Curl di Bali bahkan menerima sekitar 10.000 pengunjung tiap bulan. Sebagian besar berasal dari Australia. Terdorong keadaan mata uang yang sedang baik dan harga beli yang lebih murah di Indonesia, mereka bisa bertransaksi 2 kali lipat orang Indonesia.

Apa jenis barang yang paling diminati konsumen Indonesia?

Pakaian pria (men’s apparel) paling diminati di Indonesia. Nomor dua jam tangan dan nomor tiga pakaian wanita (ladies’ apparel). Setelah itu, alas kaki (footwear). (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved