Marketing Strategy

Dulux Mempertahankan Pasar Melalui WOMM

dulux

Membuat Word of Mouth Marketing (WOMM) agar tetap segar dan tidak jenuh menjadi suatu tantangan bagi perusahaan-perusahaan yang menerapkan strategi dari mulut ke mulut seperti PT ICI Paints Indonesia.

Perusahaan yang dikenal dengan produk cat Dulux ini, memiliki strategi khusus untuk menerapkan WOMM dan membuatnya tetap “wangi”. Berikut wawancara reporter SWA Online dengan Anastasia Tirtabudi, Head of Brand & Consumer Marketing PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia).

Apakah selama ini perusahaan menggunakan pendekatan WOMM? Seberapa efektifkah penggunaan strategi ini? Bagaimana implementasinya dan dampak yang dirasakan oleh perusahaan?di

Di perusahaan kami, WOMM merupakan salah satu strategi marketing yang efektif diterapkan di AkzoNobel Indonesia Decorative Paints (PT ICI Paints Indonesia). Kami mempertahankan komunikasi langsung dengan konsumen melalui berbagai touch points dan kegiatan media sosial.

Melalui dua channel ini, kami bisa berkomunikasi langsung dengan target market dan bisa langsung mengetahui dampak yang dihasilkan dari kegiatan tersebut. Hal ini terbukti pada kegiatan dan program yang telah kami lakukan sebelumnya, kami bisa langsung melihat animo masyarakat mengenai partisipasi Dulux di acara tersebut.

Beragam pujian dan penghargaan yang kami terima, termasuk sebagai salah satu perusahan terbaik yang menerapkan WOMM, merupakan bukti bahwa apa yang kami lakukan sudah tepat. Sebagai bukti dari komitmen kami terhadap produk berkualitas, Dulux merupakan salah satu merek dari AkzoNobel meraih penghargaan Architects Choice Award 2014 dan Jogja Best Brand Index 2014, sedangkan Dulux Catylac dinobatkan sebagai Solo Best Brand Index 2014. Feedback dan dukungan dari konsumen selama bertahun-tahun tentu membantu kami meraih penghargaan tersebut.

Bagaimana perusahaan mempersiapkan aktivitas WOMM, misalnya mulai dari komunitas? Bagaimana memanfaatkan komunitas tersebut?

Tentunya, kami memiliki strategi yang berbeda untuk setiap program. Biasanya kami berangkat dari hasil observasi mengenai perilaku konsumen/masyarakat terhadap sesuatu hal. Kata ‘memanfaatkan’ mungkin tidak terlalu sesuai untuk digunakan, karena yang terjadi lebih bersifat kerja sama atau partnership.

Hubungannya timbal balik, biasanya kami mendapatkan insight berharga mengenai suatu hal dari sebuah komunitas, lalu kami juga berpartisipasi mendukung aktivitas komunitas tersebut yang relevan dengan kami. Sangat penting bagi kami untuk memiliki pijakan (standpoint) yang juga kokoh juga dalam menjalin partnership dengan berbagai pihak ini.

Dalam hal ini, AkzoNobel, sebagai salah satu perusahaan cat dunia dan produsen cat merek Dulux, memperkenalkan inisiatif Human Cities yang fokus pada upaya memperbaiki kawasan perkotaan dan menjadikannya lebih humanis bagi masyarakat. Ada hubungan yang jelas antara warna dan reaksi emosional terhadap lingkungan.

Kota yang baik tidak hanya ditentukan oleh bangunan yang modern serta infrastruktur lengkap yang ada di dalamnya, melainkan juga harus memiliki semangat dan kehidupan yang berasal dari orang-orang yang tinggal di dalamnya. Ini berarti bahwa interaksi sosial di dalam kota dan antar masyarakat merupakan kunci untuk menikmati kawasan perkotaan, hal inilah yang membantu sebuah kota membangun identitasnya dan menjadikannya sebagai tempat tinggal yang lebih baik bagi masyarakat.

Hal itulah yang menjadi alasan mengapa kami percaya pentingnya melestarikan bangunan bersejarah, dan oleh karena itu kami berinisiatif untuk mengecat ulang Gedung Kesenian Jakarta yang ikonik pada Januari lalu. Bangunan bersejarah mampu menceritakan kisah di masa lampau dan perkembangan yang mengiringinya. Hal inilah yang kita dapat bagi kepada generasi muda. Acara tersebut menuai sukses hingga saat ini masih menimbulkan buzz, sekaligus memberi inspirasi kepada banyak pihak untuk mengambil langkah serupa dalam melestarikan bangunan bersejarah di Indonesia. Hal ini juga menjadi alasan mengapa kami memperkenalkan program Let’s Colour Week di Kampung Batik.

Tolong ceritakan bagaimana kesuksesan WOMM merek yang perusahaan miliki saat ini? Boleh diceritakan bagaimana gambarannya secara detail?

Di AkzoNobel, kami percaya bahwa warna memiliki peran penting dalam kehidupan setiap orang. Warna ada di mana-mana dan mempengaruhi perasaan serta tindakan kita. Keyakinan inilah yang melandasi berbagai kegiatan yang kami lakukan.

Sebagai contoh, sejak pertama kali diperkenalkan 11 tahun lalu, ColourFuturesTM telah sukses meraih pengakuan global dan kini menjadi sumber warna terpercaya yang digunakan oleh berbagai profesional di beragam bidang industri, seperti interior, industri, produk, fashion dan disain arsitektur.

Sebagai otoritas warna dunia, AkzoNobel memperkenalkan ColourFuturesTM dengan tujuan untuk memahami dan mengantisipasi trend di masa depan, serta untuk mewakili warna yang tepat bagi orang di seluruh dunia, agar bisa digunakan dalam kehidupan mereka di tahun berikutnya.

Kami berharap dapat menginspirasi dunia dengan menambahkan spektrum warna dan bayangannya ke dalam kehidupan mereka. Tujuan kami ColourFuturesTM dapat terus berperan sebagai inspirasi bagi orang ketika mereka menjalani kesehariannya di tempat kerja, di rumah, dan saat bermain.

Sejalan dengan hal itu, partisipasi kami pada kegiatan The Colour Run juga memperkuat posisi kami sebagai otoritas warna global. Kami juga terlibat dalam ajang Indonesia Fashion Festival selama beberapa tahun.

Kami juga memiliki berbagai kegiatan di komunitas digital. The Color Run dengan para buzzer, komunitas iPhonesia untuk Dulux ColourFutures dan Jakarta Fashion Week, komunitas Urban Mama dan Mama Blogger saat kami meluncurkan Dulux EasyClean, dan dengan para travel blogger dalam peluncuran Dulux Pentalite Colours of the World.

Dari pengalaman tersebut, bagaimana perusahaan melihat prinsip WOMM? Menurut Anda, perusahaan bagaimanakah yang sukses menerapkan WOMM?

Di perusahaan kami, WOMM ditempatkan secara integral bersama strategi marketing. Apalagi saat ini penggunaan internet di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Menurut saya, bagi kebanyakan orang internet sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kami menempatkan media sosial menjadi pusat dari strategi marketing kami, agar konsumen tetap update dengan layanan dan promosi terbaru kami. Kami menggunakan sumber daya internal dan eksternal dalam mengevaluasi aktivitas marketing, termasuk WOMM. Cara ini membantu kami memastikan bahwa kami terus melakukan peningkatan dalam segala hal.

Menurut Anda, keberhasilan itu terjadi secara sengaja atau tidak sengaja? Mohon dijelaskan dan berikan gambarannya.

Berbagai pujian dan penghargaan yang kami raih, seperti menjadi yang pertama dalam penerapan WOMM, hal ini merupakan bukti bahwa kami tengah melakukan hal yang tepat.

Sebagai bukti dari komitmen kami yang berkelanjutan terhadap kualitas kami, Dulux juga meraih penghargaan Architects Choice Award 2014 dan Jogja Best Brand Index 2014, sedangkan Dulux Catylac dinobatkan sebagai Solo Best Brand Index 2014.

Kami percaya bahwa apa yang kami dapatkan saat ini merupakan hasil dari apa yang kami telah lakukan. Kami percaya bahwa produk dan inovasi yang kami perkenalkan kepada masyarakat sudah memenuhi kebutuhan konsumen, dan karena itu kampanye yang kami lakukan mendapatkan respon dari masyarakat.

Sebagai contoh, saat kami meluncurkan Dulux EasyClean, kami mengomunikasikan ide tentang ‘forgiveness is easy’ untuk menjangkau para ibu yang memiliki anak-anak sangat aktif. Contoh lainnya kampanye Dulux Colours of the World, yang bertujuan untuk membantu konsumen menghadirkan suasana liburan impian mereka ke dalam rumah, serta menghadirkan suasana keluarga yang hangat, seakan-akan mereka sedang traveling bersama, atau membangkitkan kenangan indah tentang libur bersama.

Berdasarkan analisa Anda, faktor apa saja yang memengaruhi kemenangan WOMM tersebut? Karena pengalaman atau produk yang istimewa?

Kemenangan WOMM dipengaruhi oleh determinasi tinggi tim marketing serta strategi yang disusun sesuai insight konsumen. Aktivasi yang kami lakukan juga penuh inovasi menarik yang dapat menuai pembicaraan di media sosial. Namun tidak hanya itu saja, keberhasilan ini juga karena kepercayaan masyarakat atas kualitas produk kami. Kami mendedikasikan kesuksesan kami untuk para konsumen setia yang sudah mendukung dan memberi kepercayaan kepada produk kami kami selama ini.

Mohon dijelaskan bagaimana karakteristik merek dan strategi pola pengembangan WOMM bisa menyatu dengan baik?

Selama ini Dulux telah dikenal sebagai merek cat terpercaya dan berkualitas. Inilah yang ingin kami pertahankan dan terus tingkatkan agar terus bisa melampaui ekspektasi konsumen.

Mengapa sulit untuk membuat WOMM tetap berkelanjutan dan tetap ‘segar’? Apa saja kendalanya? Berdasarkan pengalaman perusahaan, apa penyebab dan solusinya?

Kebutuhan untuk terus melakukan perubahan adalah salah satu alasan mengapa kampanye WOMM harus selalu baru dan inovatif, mengikuti pasar yang dinamis. Konsumen juga terus menerus diterpa arus informasi, sehingga perhatian mereka menjadi sangat terbatas. Oleh karena itu, kami perlu terus berinovasi dan kreatif.

Mohon berikan tips bagaimana agar WOMM tetap ‘segar’ dan berkelanjutan? Apa saja persyaratannya? Dan bagaimana membuat konsumen terus membicarakannya?

AkzoNobel memiliki ambisi untuk terus memberikan inovasi dan rangkaian produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Strategi ini difokuskan untuk melahirkan kombinasi inovasi yang memberikan kinerja berbeda serta manfaat berdasarkan nilai kepada para konsumen. Fokus ini berarti kami dapat melahirkan terobosan-terobosan yang berbeda serta mampu meningkatkan kehidupan dan bisnis melalui inovasi yang kami tawarkan untuk memenuhi ragam kebutuhan konsumen. Kami juga membuat program yang berhubungan dan melibatkan komunitas. Melalui hal tersebut, secara alami akan menciptakan buzz bagi pasar kami.

Benarkah konsistensi itu penting dalam strategi WOMM? Mohon dijelaskan bagaimana membangun konsistensi dari positioning yang sudah dibangun pada merek perusahaan?

Penting untuk menjaga konsistensi dalam menjalankan strategi WOMM. Namun strategi ini juga harus mampu diadaptasikan dengan dinamika pasar. Oleh karena itu penting untuk berkomunikasi dengan konsumen melalui beragam saluran dalam rangka menjaga keberlangsungan percakapan dengan konsumen.

Menurut Anda, bagaimana formula WOMM yang bagus dan sesuai dengan karakter konsumen di Indonesia? Misalnya, apakah produk harus bagus, memiliki diferensiasi, inovasi produk, dan inovasi dalam cara mengomunikasikannya?

Masyarakat Indonesia memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi tentang suatu produk tertentu, khususnya di era digital seperti sekarang di mana informasi mengenai suatu produk dapat diperoleh dengan mudah. Berhubungan dengan konsumen melalui berbagai channel dan menawarkan inovasi produk sesuai ekspektasi konsumen. Hal ini sangat berpengaruh dalam membantu menciptakan kepercayaan konsumen terhadap merek Dulux selama bertahun-tahun. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved