Marketing Strategy

Ekspansi Mister Donut Bidik Anak-Anak

IMG_20160219_110052_HDR-800x600

Salah satunya dengan membuka establishment atau wahana permainan edukatif Mister Donut, di Kidzania. Disini, anak-anak bisa bermain sekaligus belajar membuat donut secara manual. Menurutnya, banyak anak-anak yang menyukai donut, namun tidak mengetahui cara pembuatannya.

Anak-anak juga sudah mulai semakin kritis dan ingin tahu lebih banyak mengenai makanan yang mereka makan. Oleh karena itu, wahana bermain ini pun diharapkan mampu memuaskan raa ingin tahu mereka.

Lauren pun berharap dengan kesenangan anak-anak menciptakan makanan mereka sendiri, anak-anak ini akan mau untuk memakan donut. Oleh karena itu, selain establishment, pihaknya juga menyediakan penjualan donut. “Anak-anak bisa menjadi influencer, sehabis membuat donut dia bisa memakan kreasinya sendiri. Rasa yang enak akan membuat mereka ingin mencoba kembali dan mengajak orang tuanya untuk membeli. Nah dari sini kami berharap mereka bisa membeli secara berulang,” terang Lauren.

Hingga saat ini, Kidzania sudah dikunjungi oleh 641 ribu pengunjung, sehingga angka ini diharapkan mampu mendongkrak penjualan mister donut di wahana permainan profesi tersebut. Selain melalui Kidzania, Mister Donut juga aktif memerkenalkan produknya melalui indomaret.

Produk asal Jepang ini, masuk ke Indonesia sejak tahun 2015, dibawah manajemen PT Ragam Karya Bersama sebagai master franchise Indonesia (grup Indomaret). Hingga saat ini, penjualannya masih di Jabodetabek dan tersedia di 100 gerai Indomaret.

Pada tahun 2015 lalu Mister Donut telah membuka 2 tokonya di Mall of Indonesia dan FX Sudirman. Tahun 2016 ini, pihaknya mengaku akan lebih ekspansif dengan membuka establishment dan semakin gencar dalam penjualan di Indomaret.

Ia tak takut untuk bersaing, karena produk yang dipasarkan sejak 1971 ini, memiliki berbagai keunggulan dibandingkan makanan sejenis. Variasi yang banyak, konsistensi dalam menciptakan produk yang fresh, serta rasa yang enak, membuat makanan ini cukup di gemari di negeri asalnya.

Beberapa varian seperti Mochido dan Old Fashion pun cukup laku di pasaran Jepang. Oleh karena itu, ia pun cukup optimis akan meraih pasar yang lebih besar. Ia pun manargetkan penjualan melalui distributor mencapai 1.000 gerai dan mencapai luar pulau Jawa, salah satunya adalah Bali.

Dengan total 44 jenis item yang ditawarkan, ia berharap para anak-anak ini akan mencintai donut hingga usia manula.”Jadi sampai kapanpun mereka akan tetap mengonsumsi donut,” Luaren menegaskan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved