Marketing zkumparan

Empathic Marketing, L'Oreal Indonesia: Cepat Tanggap Lakukan Aksi Peduli

Umesh Padkhe, Presiden Direktur L’Oreal Indonesia.
Umesh Padkhe, Presiden Direktur L’Oreal Indonesia.

Sejak wabah Covid-19 mulai menyebar di Indonesia, PT L’Oreal Indonesia tidak tinggal diam. Perusahaan ini ikut merespons dengan melakukan berbagai aksi peduli melalui hastag #lorealtakespart dan #actsofkindness.

Umesh Padkhe, Presiden Direktur L’Oreal Indonesia, menjelaskan berbagai aksi peduli yang dijalankannya. Antara lain, melalui L’Oreal Indonesia Covid-19 Solidarity Actions, yang mencakup lima aksi dan dijalankan sejak April lalu.

Kelima aksi tersebut, pertama, memproduksi 420 ribu botol cairan sanitasi tangan (hand sanitizer) dengan merek Garnier yang dibagikan kepada pekerja garda depan L’Oreal, karyawan mitra bisnis L’Oreal, paramedis, pengemudi Gojek, dan masyarakat yang kurang mampu.

Kedua, memproduksi 673 ribu unit produk kebersihan tubuh, seperti sampo dan sabun, dengan merek di bawah L’Oreal yang dibagikan untuk paramedis dan masyarakat tertular yang sedang dirawat. Produk kebersihan ini dibagikan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan lembaga swadaya masyarakat terkait.

Ketiga, mendukung pendanaan untuk penelitian Eijkman Institut terkait Indonesian virus genome sebagai input untuk produksi vaksin Covid-19.

Keempat, memberikan dukungan kepada mitra salon. Ketika pandemi ini merebak di Indonesia, The Professionals Products Division (PPD) L’Oreal paling terpukul karena sekitar 90% salon di Indonesia tutup. “Nah, sebenarnya demand untuk layanan salon itu tetap ada,” kata Umesh.

Pihaknya pun sudah membekali salon mitranya dengan pelatihan bagaimana menjaga higienitas dan protokol social distancing saat mereka membuka layanan pada periode post-pandemic. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak terjadinya penyebaran virus di lingkungan salon.

L’Oréal juga mengarahkan para mitra salonnya dengan langkah-langkah preventif keamanan dan keselamatan yang sudah diterapkan industri sejak awal wabah virus ini merebak di Indonesia. “Semua upaya tadi, kami operasikan dengan menggunakan layanan yang kami sebut LPExpert@yourhome. Ini adalah layanan agar konsumen dapat tetap menikmati layanan salon di rumah,” kata Umesh.

Produk ritel (B2C) L’Oreal sementara tidak dijual di gerainya di mal akibat tutupnya semua pusat perbelanjaan. Namun, produknya tetap tersedia di ritel yang stand alone, seperti Indomaret dan Alfamart, karena mereka tetap buka.

Penjualan produknya juga diperkuat melalui jaringan e-commerce. “Kami menjalankan campaign #cantiksaatWFH, dan hasilnya ternyata tren selama PSBB, produk skin care berupa masker kami dari merek Garnier cukup tinggi penjualannya. Rupanya konsumen menjadi lebih care dengan perawatan kulit selama masa WFH,” Umesh menceritakan.

Yang sedikit mengejutkan, produk makeup stabil penjualannya. “Kami semula mengira produk ini akan menurun karena orang tidak bepergian, tetapi rupanya tidak begitu, orang merasa tetap perlu merias wajah untuk tetap look good saat video conference atau meeting online,” kata Umesh. Produk dari kategori perawatan rambut juga stabil, karena ada tren orang mewarnai sendiri rambutnya di rumah.

Aksi solidaritas lainnya, L’Oreal membagikan lima ribu paket apresiasi berupa produk self-care dan skin care kepada para profesional medis. Hal ini sebagai bagian dari prinsip L’Oreal, “Look Good Feel Better”. “Secara nilai, total dukungan L’Oreal Indonesia untuk aksi solidaritas ini mencapai Rp 32 miliar,” Umesh menginformasikan. (*)

Dede Suryadi dan Arie Liliyah

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved