Marketing Strategy

Endress+Hauser Targetkan Peningkatan 20% Penjualan Tahun 2013

Endress+Hauser Targetkan Peningkatan 20% Penjualan Tahun 2013

Endress+Hauser kini resmi mengoperasikan kantor penjualan pertamanya di Jakarta dengan nama PT Endress+Hauser Indonesia. Dengan optimis, perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Swiss ini menargetkan peningkatan penjualan sebesar 20% dari Indonesia. Tak heran, produk Endress+Hauser yang sudah lebih dari 20 tahun terakhir masuk Indonesia selalu merebut posisi 3 besar di pasar.

Inagurasi PT Endress+Hauser Indonesia dilakukan Rajesh Malhotra, Heinz Walker-Nederkoorn, Michael Ziesemer, dan Wally Saleh

Endress+Hauser dikenal sebagai pabrik besar yang membuat alat produksi dan solusi otomasi untuk industri primer, migas, makanan minuman, sampai petrokimia. Dengan debutnya di Indonesia mulai Januari 2013, perusahaan milik keluarga Endress ini mengambil ancang-ancang merambah sektor energi baru terbarukan dan farmasi.

Sebelumnya, produk Endress+Hauser masuk ke pasar Tanah Air lewat perantara distributor independen, PT Grama Bazita yang dikelola Rajesh Malhotra (kini menjabat Presiden Direktur Endress+Hauser Indonesia). “Kami membeli aset Bazita. Memindahkannya ke perusahaan baru. Mengubah strukturnya supaya lebih selaras,” kata Michael Ziesemer, COO Endress+Hauser Group global (19/6).

Selain di Indonesia, Endress+Hauser juga beroperasi di negara Asia Tenggara lain seperti Singapura dan Malaysia. Sementara itu, pabrik untuk lingkup Asia baru ada di India dan China.

Karena itu, Endress+Hauser mempertimbangkan kemungkinan mendirikan pabrik di Indonesia. Namun, mengenai realisasinya, pihak perusahaan masih bungkam. “Sangat tergantung pertumbuhan pasar,” kata Yanto Chandra, Sales Director Endress+Hauser Indonesia. Biasanya, mendirikan 1 pabrik dapat menguras investasi 100-200 euro dari pundi-pundi Endress+Hauser.

Kinerja Endress+Hauser secara internasional tahun 2012 ditutup di angka omzet 1,7 miliar euro. Sementara itu, penjualan produk ini di Indonesia tahun lalu menghasilkan 30 juta euro, naik 22% dari tahun 2011. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved