Marketing Strategy

Ford Tak Mau Latah Ikutan Program Mobil Murah “Low Cost Green Car”

Ford Tak Mau Latah Ikutan Program Mobil Murah “Low Cost Green Car”

Meski pemerintah sudah menyetujui keberadaan mobil murah ramah lingkungan (low Cost Green Car/LCGC), namun PT Ford Motor Indonesia (FMI) menegaskan tidak ingin masuk ke segmen tersebut.

IMG_6618 (Copy)Seperti diketahui, regulasi tentang mobil LCGC sudah ditetapkan Juli lalu. Aturan yang termuat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2013 tersebut mencakup program low carbon emission, mobil listrik, dan hybrid biodiesel. Harga yang ditetapkan untuk mobil jenis ini tak boleh lebih dari Rp 95 juta.

Keluarnya regulasi tersebut menjadi angin segar bagi produsen mobil untuk berlomba-lomba memenangkan persaingan pasar mobil murah di Indonesia.

Beberapa beberapa produsen mobil sudah mendeklarasikan bakal memproduksi mobil versi LCGC antara lain Daihatsu Ayla, Toyota Agya, Suzuki Ertiga, dan terakhir Nissan dengan Datsun nya. Meski begitu Ford mengaku belum tertarik ambil bagian dalam peperangan mobil murah.

“Kami belum ingin berpartisipasi,” ujar Managing Director PT Ford Motor Indonesia (FMI), Bagus Susanto.

Menurutnya, saat ini Ford Indonesa sedang gencar mengembangkan One Ford. Program kerja tersebut merupakan andalan dari Ford untuk mendatangkan mobil-mobil bertaraf internasional dihadirkan untuk seluruh negara tanpa membeda-bedakan spesifikasi, bentuk body, serta mesin mobil.

“Saat ini kami masih melanjutkan strategi One ford dengan meluncurkan kendaraan global yang dimiliki Ford,” tegasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved