Marketing Strategy

GAIKINDO Optimistis Penjualan Otomotif Naik 5%

IMG_5316

Frost & Sullivan memprediksi penjualan kendaraan bermotor di Indonesia akan turun lebih dari 4,3% menjadi 969.100 unit di 2016. Hal ini dikarenakan masih lemahnya pertumbuhan ekonomi, turunnya harga komoditas, dan lemahnya kurs Rupiah. Kenaikan suku bunga oleh The Fed dan huru hara perekonomian China akan memengaruhi nilai tukar Rupiah.” Segmen yang diperkirakan mengalami dampak paling terasa yaitu Low Cost Green Car (LCGC) karena tingginya tingkat lokalisasi. Sedangkan segmen SUV merupakan segmen yang paling berjaya. Hal ini bisa dilihat dari mengalami peningkatan permintaan yang tinggi dan juga peningkatan market share,” ujar Viviek Vaidya, Vice President, Automotive & Transportation Practice, Asia Pacific di Jakarta.

Bertentangan dengan Viviek, Jongkie D. Sugiarto, Co-Chairman 1 GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) optimistis industri otomotif bisa tumbuh 5% sekitar 1.050.000-1.100.000 unit tahun ini. Menurutnya, faktor-faktor yang akan memengaruhi penjualan tahun ini adalah nilai tukar Rupiah terhadap US$, inflasi, automotive finance, ekonomi global, harga bahan bakar, pembangunan infrastruktur, pajak, pertumbuhan GDB, serta rate bank sentral.

”Sebenarnya kita tidak perlu takut dengan rencana kenaikan suku bunga oleh The Fed, justru yang harus kita takutkan adalah anjloknya ekonomi China. Jika China collapse, maka negara lain juga collapse,” jelasnya.

Beberapa segmen kendaraan yang mengalami penurunan antara lain segmen sedan sebesar 1,7% menjadi 8.000 unit. Hal ini dikarenakan anjuran pemerintah untuk meninggalkan mobil sedan dan beralih kepada mobil 4×2, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) segmen sedan sebesar 30% juga menjadi faktornya.

Segmen truk juga mengalami penurunan yang drastis sebesar 24 ribu unit. Hal ini dikarenakan turunnya harga komoditas seperti batu bara, minyak sawit, dan lain-lain.

Kebijakan Kementerian Perdagangan (Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 127 tahun 2015) mengenai impor truk bekas diperkirakan akan memperparah industri truk di Indonesia. “Jika kebijakan itu diberlakukan, industri truk lokal bisa mati. Lagipula jika ingin mengimpor truk bekas apakah sudah memikirkan bagaimana kesediaan suku cadang dan purna jualnya?,” ujar Jongkie.

Sepanjang tahun 2015, penjualan mobil mencapai 1.013.291 unit. Angka tersebut menurun 16 persen dibanding tahun 2014 yang mencatat penjualan 1,2 juta unit. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved