Marketing Strategy

Blue Band Kampanye Sarapan Bergizi

Blue Band Kampanye Sarapan Bergizi

Prof. Dr Hardinsyah, pakar gizi dari Departemen Gizi Masyarakat, FEMA IPB, mengatakan, masyarakat Indonesia masih kurang asupan asam lemak omega 3 dan 6. Saat ini rata-rata anak-anak usia sekolah di Indonesia hanya mengasup 39% dari total kebutuhan lemak omega 3 dan 6. Menurutnya, hal itu disebabkan karena masyarakat khususnya kelas menengah bawah masih banyak yang kurang mendapatkan informasi mengenai bahan pangan apa saja yang mengandung omega 3 dan 6.

IMG20151110114551

Selain itu, mereka juga tidak mempunyai kemampuan ekonomi membeli sumber-sumber omega 3 dan 6 yang relatif mahal seperti telur, ikan tuna dan salmon. Hal ini juga yang melatarbelakangi Blueband melahirkan produk margarin dengan tambahan omega 3 dan 6.

Menurut Meila Putri Handayani, Head of Marketing Savoury and Spread PT Unilever Indonesia, Tbk, pihaknya memang sudah sejak lama mengetahui kondisi kurangnya asupan omega 3 dan 6 di kalangan masyrakat Indonesia. Mereka kemudian menggandeng Prof Dr. Ratna Juwita dari Universitas Indonesia untuk melakukan riset mendalam, dari hasil riset itu keluarlah ide untuk menambahkan omega 3 dan 6 dalam produk margarin mereka.

“Untuk menemukan formula yang tepat bagi produk kami, riset dilakukan selama 3 tahun,” ujar Meila. Hasilnya, Melia mengklaim mereka berhasil menemukan formula yang membuat asam lemak omega 3 dan 6 bisa dikombinasikan dalam margarin dan bisa disimpan dalam suhu ruang. “Dengan formula itu, produk kami tetap bisa dijual sampai ke warung-warung kecil yang tidak punya lemari pendingin, selain itu di rumah juga konsumen tidak perlu repot harus terus menjaga produknya tetap beku,” lanjutnya.

Untuk strategi pemasarannya, Unilever melakukan melalui beberapa media, salah satunya adalah kampanye sarapan bergizi ke 5.800 keluarga di DKI Jakarta dan lebih dari 100 sekolah dasar di Indonesia. Kampanye ke sekolah-sekolah dasar telah dimulai sejak 3 tahun terakhir bersama Yayasan Unilever Indonesia. Sedangkan, untuk kampanye ke keluarga dilakukan dengan mengedukasi 200 kader PKK di DKI Jakarta, dengan begitu mereka diharapkan akan menjadi agen yang akan menuruskan pesan kepada para ibu disetiap keluarga. Mengapa Blueband menyasar ibu? “Karena umumnya didalam keluarga di Indonesia yang mengatur menu makan sehari-hari adalah ibu, dan produk kami ini memang menyasar pasar keluarga,” jelas Meila.

Selain itu, Blueband juga membagikan 71 resep sarapan bergizi yang dapat dilihat lewat situs resminya, dan untuk menambah pengetahuan para ibu mengenai gizi, disetiap resep tidak hanya dijelaskan bahan dan cara membuat, tetapi juga apa dan berapa nilai kandungan gizi dari resep tersebut.

Saat ini, menurut Meila, Blueband masih memimpin di pasar savoury & spread Indonesia, tetapi Ia menolak menyebutkan persentase penguasaan pasarnya saat ini. Untuk menyiasati daya beli masyarakat yang kecil, pihaknya mengeluarkan Blueband dalam ukuran sachet kecil dengan harga eceran tertinggi Rp 1000, “Penjualannya sangat bagus di pasar, terutama di daerah dan pedagang pengecer,” ujar Meila.

Ke depan, Blueband merencanakan melakukan kampanye ini ke kota-kota besar lainnya di Indonesia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved