Marketing Strategy

GE Indonesia Targetkan Kontribusi Bisnis Peralatan Medis Hingga 20 %

GE Indonesia Targetkan Kontribusi Bisnis Peralatan Medis Hingga 20 %

Kebutuhan pelayanan kesehatan yang bisa menjangkau hingga ke pelosok Indonesia sangat dibutuhkan saat ini. Salah satu hal yang bisa mendukung hal tersebut adalah teknologi informasi. Oleh karena itu sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang teknlogi, General Electric (GE) bekerja sama dengan Universitas Indonesia untuk mengembangkan telemedicine.

GE dan UI

Lewat telemedicine ini diharapkan nantinya akan mempermudah kerja paramedis di daerah (misalnya di Puskesmas) seperti dokter kandungan, untuk melaporkan atau berkonsultasi dengan para ahli di rumah sakit besar mengenai kondisi pasiennya secara online. “Oleh karena itu kami menggandeng UI karena kami yakin mereka yang mengetahui persis kebutuhannya seperti apa dan tata aturan atau hukum untuk melaksanakan itu mereka lebih menguasai, jadi tepatnya UI menyediakan SDM dan kami berkontribusi untuk teknologinya,” jelas Handry Satriago, CEO GE Indonesia.

Kedua belah pihak telah melakukan tandatangan nota kesepahaman di Balai Sidang UI pada 13/4/2015. Setelah penandatanganan tersebut, menurut Handry, kedua pihak akan mempersiapkan segala kebutuhan teknisnya sampai akhir tahun 2015 ini dan pelaksanaannya kan berjalan mulai awal 2016.

Menurut Rektor Universitas Indonesia, Prof.Dr.Ir. Muhammad Anis, M.Met., Telemedicine akan menjadi terobosan solusi yang dapat membantu mengurangi tingkat kematian ibu hamil dan melahirkan di Indonesia. Kerjasama ini akan melibatkan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Komputer UI.

Saat ini lini bisnis Healtcare GE Indonesia memang belum berkontribusi besar, tetapi menurut Handry pihaknya menargetkan lini healtcare akan bertumbuh tiga kali lipat dalam waktu lima tahun ke depan, “Healtcare ini nantinya bisa berkontribusi hingga 20 % untuk pendapatan GE Indonesia, karena kebutuhan peralatan medis dan teknologinya masih besar khususnya di rural area,” jelas Handry.

Segmen pasar GE Indonesia untuk peralatan medis adalah para medis yang menangani organ dalam dan ahli kandungan atau mereka yang membutuhkan alat bantu diagnostic imaging seperti USG, CT Scan dan MRI.

Untuk bisa menjangkau pasar yang lebih luas salah satu strategi GE Indonesia dalah menyasar jaringan rumah sakit pemerintah yang ada di daerah melalui electronic catalouge (e-catalouge). Selain itu juga meyakinkan para distributornya menjangkau pasar hingga ke pelosok Indonesia, “Apakah distributor kami siap? Saya rsa mereka siap untuk menjangkau itu,” ujar Handry yakin.

Tetapi Handry mengaku, khusus untuk telemedicine, saat ini ruang geraknya masih terbatas karena terhambat infarstruktur IT di Indonesia, “Jadi langkah pertama untuk telemedicine kami muai dari daerah-daerah yang sudah terhubung internet, berikutnya kami yakin bisa masuk hingga ke pelosok,” lanjut Handry.

Ketika disinggung mengeni adakah rencana GE membangun pabrik untuk bisnis peralatan medisnya di Indonesia, Handry menjelaskan, pihaknya masih harus mempelajari lebih detail, “Rencana itu ada tetapi kami harus mempelajari skala bisnisnya terlebih dahulu dan itu tidak bisa cepat, tepatnya mempelajari visibilitas dan ROInya karena pasarnya sangat segmented,” ujar Handry “ Yang saya bisa pastikan kalau pasarnya bisa lebih besar dari Idnonesia maka peluangnya akan lebih besar,” lanjutnya.

Secara keseluruhan, Handry menargetkan pasar GE Indonesia bisa tumbuh hingga 50 % dalam lima tahun kedepan atau sekitar US$ 5 miliar. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved