Marketing Strategy

Frost & Sullivan: Pasar Transportasi dan Logistik ASEAN Menjanjikan

Frost & Sullivan: Pasar Transportasi dan Logistik ASEAN Menjanjikan

Frost & Sullivan mengharapkan pertumbuhan pasar transportasi dan logistik mencapai tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR/compound annual growth rate) sebesar 15,2% di tahun ini. Menurut Gopal R, Global Vice President Transportasi dan Logistik Frost & Sullivan, industri ini diharapkan dapat mencapai rekor tertinggi dengan pertumbuhan angka ganda selama periode proyeksi karena adanya pertumbuhan perekonomian Indonesia yang didorong oleh kebutuhan domestik.

IMG_20150320_150925

Ia berharap akan adanya peningkatan konsumsi di sektor perusahaan swasta, pertumbuhan perdagangan yang lebih tinggi, rendahnya biaya pendanaan eksternal dan harga minyak, serta adanya pembangunan infrastruktur yang membuat aktivitas logistik dan transportasi menjadi lebih mudah.

Namun, meningkatnya upah buruh, menjadi tantangan tersendiri. Hal ini bisa saja menghambat usaha bisnis, termasuk sektor transportasi dan logistik dalam meningkatkan margin keuntungan perusahaan. “Keterbatasan untuk berinvestasi secara optimal dalam infrastruktur logistik seperti pada sektor pelabuhan, bandara, dan jalan juga dapat menghalangi pergerakan kargo,” ujar Gopal.

Ia melanjutkan, lebih dari 1,1 miliar ton total barang diperkirakan mencapai CAGR sebesar 5,4% antara tahun 2010-2015, dan didominasi oleh angkutan laut Indonesia dengan perhitungan 97,1% dari keseluruhan kargo di tahun 2014, yang juga diharapkan dapat mengalami pertumbuhan sebesar 5,1% di akhir tahun 2015. “Sektor transportasi dan logistik ASEAN berkembang pesat. Hal itu dikarenakan adanya pertumbuhan ekonomi regional,”ungkapnya.

Pertumbuhan di negara ASEAN diproyeksikan rata-rata sebesar 7,9%, di mana ekspor memainkan peran yang lebih besar dan permintaan domestik. Hal ini ternyata juga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap penyediaan jasa logistik. Peningkatan permintaan domestik, terutama dalam investasi infrastruktur dan konsumsi sektor privat di ASEAN akan mengubah kondisi perdagangan dalam regional. “Konsumsi domestik telah mendorong pertumbuhan di Indonesia, mewakili 50% dari PDB negara,” tuturnya.

Pengembangan sumber daya manusia menjadi kunci pembangunan kompetensi dalam muatan logistik untuk menghadapi persaingan bisnis ASEAN Economic Community (AEC), antara lain, dalam bidang infrastruktur, agen institusi, kapabilitas penyedia jasa lokal, dan ketersediaan jasa logistik.

“Kunci kesuksesan Indonesia menuju AEC adalah pertumbuhan perdagangan dan manajemen logistik. Kedua faktor tersebut memiliki korelasi yang kuat dengan peningkatan persaingan bisnis,” tuturnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved