Marketing Management Strategy

Honda Teratas Berkat Komunitas

Honda Teratas Berkat Komunitas

Merek Honda begitu melekat di hati masyarakat Indonesia. Salah satunya karena kualitas Honda Supra X 125 yang jauh di atas rata-rata. Pangsa pasar motor jenis bebek itu telah mencapai 68,1% hingga Mei 2015 lalu. Komunitas berarti banyak untuk pabrikan motor asal Jepang ini.

General Marketing & Analysis Division, Astra Honda Motor, Agustinus Indraputra mengatakan komunitas akan terbentuk dengan sendirinya manakala banyak orang telah mengenal satu produk dan merasakan kualitasnya. Setelah lebih dari 10 tahun di Indonesia, Honda Supra X 125 memang menyasar segmen menengah ke atas.

“Kami memperkenalkan produknya lewat iklan secara luas ke masyarakat. Komunitas sangat berperan penting dalam penyebaran WOMM (word-of-mouth marketing). Namun, hal itu hanya bisa terlaksana jika produknya benar-benar bagus. Sehingga, merek tersebut terus dibicarakan,” katanya.

honda

Komunitas yang dimaksud adalah Honda Supra X Community. Dengan jumlah anggota yang banyak dan tersebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia, penyebaran WOM positif menjadi lebih cepat terutama lewat media sosial. Segmen menengah atas sudah banyak yang memiliki smartphone dan selalu terhubung dengan di media sosial dengan komunitasnya. Setiap informasi yang disampaikan akan menyebar dengan cepat.

“Pengguna internet saat ini sendiri sudah mencapai 150 jutaan pemakai dan dapat dengan mudah mengakses internet dimana pun mereka berada. Media sosial memang sangat membantu sekarang ini, karena aktifitas WOM mereka juga akan dibicarakan melalui media sosial ini,” ujarnya.

Dulu, setiap anggota komunitas harus menggelar pertemuan untuk membahas isu-isu menarik. Tapi, sekarang, mereka sudah bisa membahas apa saja lewat media sosial. Mereka dapat terhubung dengan komunitasnya selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Inilah yang memudahkan penyebaran WOM positif untuk Honda Supra X 125.

Agustinus menjelaskan, masyarakat saat ini sudah jauh lebih jeli dalam memilih satu produk. Kualitas memang menjadi pertimbangan. Tapi, rekomendasi rekan sesama komunitas lebih memegang peranan. Pemasaran satu arah tidak dapat lagi digunakan. “Terakhir, layanan aftersales juga salah satu topik yang menjadi pembicaraan selain kualitas produk,” katanya.

Untuk menyegarkan WOMM, lanjut dia, perusahaan mesti membuat suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Selain berkualitas, layanan aftersales-nya juga harus bagus. Selanjutnya, komunitas dengan sendirinya akan terbentuk. Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) juga harus menjalin keterikatan yang kuat dengan para anggota komunitas hingga terbentuk emotional bonding. “Customer engagement ini juga harus terus dibina,” katanya. (Reportase: Syukron Ali)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved