Marketing Trends

Indonesia Kembali Gelar Pameran Food Ingredients Asia

Indonesia Kembali Gelar Pameran Food Ingredients Asia

Pameran niaga bahan baku makanan dan minuman Food Ingredients (FI) Asia 2016 kembali digelar di Indonesia pada 21-23 September 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Tahun ini, FI Asia memasuki tahun ke 21 dalam melayani industri makanan dan minuman di Asia dan dunia. Ajang ini merupakan titik temu ribuan supplier dan pembeli bahan baku makanan dan minuman, serta menjadi arena untuk menampilkan inovasi terkini dan menemukan rekanan yang potensial.

Asia Pasifik merupakan pasar yang besar dan berpengaruh dalam penyediaan bahan makanan dan minuman. Pada tahun 2012, wilayah ini menyumbang 35% dari nilai tambah pangan global dan minuman bahan pasokan atau setara dengan hampir 8,5 juta ton dari total global yang 24,2 juta ton. Asia Pasifik juga merupakan salah satu daerah yang paling cepat berkembang, dengan CAGR perkiraan 4% lebih selama 2012-2017, yang berarti bahwa pada 2017 Asia akan meningkatkan pangsa menjadi 38% dari total pasar pangan global.

Food Ingredients Asia 2016.

Food Ingredients Asia 2016.

Adapun sektor industri pangan Indonesia masih menarik bagi investor asing. Berdasarkan dari BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), nilai investasi di industri pangan mencapai US$ 11,9 miliar. Para investor asing juga mulai ramai memasuki pasar Indonesia karena melihat tren positif pada industri makanan dan minuman. Perkembangan yang kian pesat ini menjadikan FI Asia 2016 sebuah pertemuan yang wajib dihadiri oleh para pemain industri bahan baku makanan dan minuman.

Rungphech Chitanuwat, Business Director UBM Asia (Thailand), mengatakan bahwa FI Asia 2016 adalah peluang bagi para pelaku industri bahan baku makanan dan minuman untuk memperkenalkan produk-produknya, sekaligus menggali informasi di industri ini. “Dengan mempertemukan lebih dari 650 pemasok bahan baku baik lokal, regional, maupun internasional untuk memperluas pengetahuan serta membangun hubungan bisnis, pameran ini menjadi referensi bagi 15.000 profesional industri yang diharapkan hadir,” ujarnya saat konferensi pers di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, (7/9).

Tahun ini, Fi Asia 2016 menyediakan sejumlah program yang memudahkan peserta dan pengunjung mengidentifikasi elemen-elemen yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis mereka melalui Business Matching Service, Innovation Zone, Food Product Development Competition, Innovation Tour. Selain itu, selama tiga hari pelaksanaan, juga diadakan lebih dari 60 seminar dari para peserta pameran yang berfokus pada tren makanan dan minuman di Asia Tenggara, serta konferensi nasional yang bertemakan: “Food Innovations ASEAN Economic Community Challenges”.

Nuri Andarwulan, Direktur South East Asian Food and Agricultural Science and Technology SEAFAST Center Institut Pertanian Bogor (IPB), mengatakan, “Dalam konferensi ini akan dijabarkan perkembangan dalam riset dan inovasi di ilmu dan teknologi pangan, dengan berfokus pada riset pangan inovatif dari Asia Tenggara ke seluruh dunia. Termasuk, di antaranya tentang isu, regulasi, inovasi bahan baku, gizi dan kesehatan, hingga keamanan dan kualitas pangan.”

Untuk diketahui, FI Asia diadakan untuk pertama kalinya di wilayah Asia Tenggara di Singapura pada tahun 1997, disusul oleh Thailand di tahun 2002. Sementara itu, lndonesia menjadi tuan rumah FI Asia untuk pertama kalinya pada tahun 2010 dan kini FI Asia rutin diadakan bergantian setiap tahunnya di Indonesia dan Thailand.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved