Marketing Strategy

Indonesia Masuki Era 4G, Internet Bisa Lebih Cepat

Oleh Admin
Indonesia Masuki Era 4G, Internet Bisa Lebih Cepat

Penataan jaringan 4G LTE (long term evolution) di 1.800 MHz secara nasional telah rampung pada Selasa dinihari, 17 November 2015. Jaringan ini membuat pelanggan akan mendapat layanan akses internet broadband yang lebih cepat dibanding generasi sebelumnya. Meski begitu, penataan perangkat juga harus dilakukan pemerintah.

“Kebijakannya harus menyeluruh, bukan hanya penataan jaringan, tapi juga penataan perangkat,” kata Ketua Umum Indonesia Telecommunication Users Group (ID-TUG) Nurul Yakin Setyabudi, Selasa, 17 November 2015. Sebab, kata dia, 50 persen pengguna ponsel di Indonesia saat ini masih menggunakan perangkat berbasis jaringan 2G.

Jaringan 2G hanya memberikan layanan dasar telefoni, yaitu layanan suara dan SMS. Karena itu penataan jaringan 4G tidak akan maksimal dimanfaatkan bila masih banyak pengguna yang menggunakan perangkat berbasis jaringan 2G. Regulasi penataan perangkat seluler berbasis 4G mesti harus dilakukan pemerintah seiring penataan jaringan.

“Sekarang kan telepon berbasis 4G sudah semakin murah,” kata Nurul Yakin yang juga anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional. Meski begitu, dia meminta pelayanan bagi pengguna perangkat 2G harus tetap dijaga dan tidak boleh berkurang.

Ilustrasi indosat

Penataan atau refarming jaringan 4G di frekuensi 1.800 MHz dilakukan sejak Mei 2015 lalu. Penataan ini melibatkan empat operator seluler, yakni Telkomsel, XL Axiata, Indosat, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri). Keempat operator ini memiliki frekuensi yang berurutan dimana XL akan menempati frekuensi paling kiri dengan total 22,5 MHz; Tri 10 MHz; Indosat 20 MHz; dan Telkomsel di paling kanan 22,5 MHz. “Alhamdulillah reframing frekuensi 1.800 MHz secara nasional selesai tadi malam,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di akun Twitternya, Selasa, 17 November 2015.

Nurul Yakin mengatakan penataan jaringan 4G LTE adalah sebuah kebutuhan. Teknologi ini disebut sebagai jaringan internet supercepat generasi keempat berbasis internet protocol yang membuat proses trasfer data lebih cepat dan stabil. Di sisi lain, layanan kebutuhan data telah semakin meningkat. Pengguna tidak lagi menggunakan perangkat seluler hanya untuk telepon maunpun mengirim pesan singkat.

Layanan data yang semakin meningkat itu membutuhkan pita lebar yang berada di jaringan 4G, ketimbang di jaringan 3G, apalagi 2G. “Selama ini kan loncat-loncat frekuensinya karena masih menggunakan di 3G,” kata Nurul Yakin.

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved