Marketing Strategy

Industri TI dan Digital Dorong Ekonomi Kreatif Berkembang Pesat

Industri TI dan Digital Dorong Ekonomi Kreatif Berkembang Pesat

“Pertumbuhan industri teknologi dan digital yang pesat, menyediakan kesempatan yang positif kepada berbagai industri untuk terus tumbuh, berinovasi serta berkontribusi bagi perkembangan ekonomi di Indonesia,” ujarn Shinta Dhanuwardoyo, CEO Bubu.com dalam membuka acara Bubu Award v.09 dan Program IDByte 2015 di Kampus Universitas Bina Nusantara, Jakarta ( 8/7).

IDBytte merupakan acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap startup digital di Indonesia. IDByte digelar secara bienalle dan telah terlebih dahulu digelar pada 2011 dan 2013. IDByte sebelumnya menghadirkan pembicara ternama dari perusahaan lokal seperti XL, Indosat dan perusahaan internasional seperti Google, Facebook dan Evernote.

IMG20150708171125

Lebih lanjut Shinta menjelasakan, tema besar kedua acara tersebut adalah “connected e-conomy”. Tema tersebut diambil karena perkembangan infrastruktur teknologi dan tingkat adopsi internet di Indonesia yang pesat, sehingga berdampak pada berbagai industri yang terhubung satu sama lain. “Hal tersebut tentunya menjadi sebuah keuntungan bagi industri-industri di Indonesia untuk berkembang hingga ke level internasional,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Walikota Bandung, Ridwan Kamil juga memberikan dukungannya dengan hadir sebagai pembicara dalam IDByte 2015 yang akan di gelar pad 30/9/2015 nanti. “Kenapa saya ikut dalam idbyte bubu.com ini karena ada mimpi besar saya tertitipi disini, Jadi lewat ajang ini, saya berharap membuat Indonesia ini kembali memproduksi gagasan-gagasan industri berbasis inovasi, “ jelas Ridwan, “Jadi nantinya negara ini tidak hanya jadi pasar, tetapi juga jadi penghasil industri kreatif berbasis teknologi,” lanjutnya.

Menurut Ridwan, dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan digital terjadi sebuah fenomena yang disebut inovasi mendistruksi kenyamanan dan kemapanan. Ridwan mencontohkan Gojek dan Uber Taksi, lebih efisien, lebih murah, tetapi mendistruksi dari kemapanan yang ada, “Taksi uber didemo oleh industri taksi karena kenyamanan industrinya tiba-tiba diusik oleh sebuah logika inovasi baru yang membuat konsumen bisa akses lebih cepat, lebih murah, demikian juga dengan Gojek” jelasnya.

Fenomena kedua dari adanya industri kreatif berbasis digital ini adalah terjadinya sharing economy, “Seperti Gojek ini kan sharing economy karena motor pribadi dipakai jadi kendaraan publik pada waku tertentu,” kata Ridwan. Kedua fenomena itu akan terus bertumbuh subur di masa depan karena di dorong oleh kreatfitas berbasis teknologi informasi dan digital.

Ketua Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Triawan Munaf, yang juga hadir sebagai pembicara mengatakan pihaknya masih berharap para wirausaha muda dan kreatif terus bertumbuh setiap tahun, sebab Triawan mengaku sejak diresmikan hingga kini BEKRAF masih belum banyak mendapat proposal usaha dan even ekonomi kreatif. “Oleh karena itu kami sangat mendukung program Startup Hunt yang ada dalam rangkaian acara ini, karena kami berharap program ini dapat terus mendoorng para startup untuk terus berinovasi kedepannya dan menjadi pilar ekonomi yang baik untuk Indonesia,” jelas Trianawan.

Pengujung rangkaian acara IDByte 2015 akan diisi dengan konferensi dan Bubu Awards v.09. Konferensi tersebut rencananya akan menghadirkan pembicara dari Indonesia dan mancanegara. Ada beberapa kategori dalam Bubu Award 2015 ini yaitu digital media, web category, digital talents category, mobile apps award category dan start ups award. Untuk penghargaan start up award, akan diberikan hadiah berupa bootcamp selama 7 hari di Silicon Valey bersama Silicon Valley-Asia Technology Alliance. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved