Marketing Trends zkumparan

Jadi Sahabat Pejuang ASI, Ini Strategi Digital Marketing Mom Uung

Jadi Sahabat Pejuang ASI, Ini Strategi Digital Marketing Mom Uung
Jonathan Handoko, Direktur Utama Mom Uung (PT Ibu Sayang Anak Sukses).

Hadir sebagai sahabat pejuang ASI, Mom Uung adalah produk ASI booster yang dapat membantu para ibu untuk melancarkan ASI-nya. Merek kesehatan ibu dan anak ini berfokus pada pemenuhan nutrisi ibu menyusui dengan produk mengandung ekstrak daun kelor dan ekstrak ikan gabus.

Mom Uung dibawah naungan PT Ibu Sayang Anak Sukses didirikan oleh pasangan suami istri, Jonathan Handoko dan Uung Victoria Finky. Nama brand ini diambil dari nama sang istri sebagai personal branding yang kemudian diangkat ke product branding agar lebih mendekatkan diri dengan konsumen.

Mom Uung didirikan pada Agustus 2019 yang awalnya dilatarbelakangi karena Uung mengalami problem yang juga dirasakan pada ibu, seperti produksi ASI yang sedikit dan anak yang susah buang air besar. Kemudian Jonathan dan Uung menemukan formula ASI Booster yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Lalu mereka berjanji akan membantu para pejuang ASI dan sharing semua usaha yang dilakukan kepada sang anak. Perusahaan ini juga dilandasi dengan visi yaitu “Menyukseskan ibu menyusui di Indonesia sampai dengan lulus menyusui selama dua tahun”.

Mindset utama yang ditetapkan Mom Uung adalah berfokus sebagai merek yang memberikan dampak positif bagi customer. “Saat awal kami berpikir apa problem yang ada di masyarakat dan solusi yang bisa diberikan. Kami hadir bukan sebagai penjual produk namun sebagai solusi yang memberikan bantuan. Nama brand ini juga dipilih karena kami ingin dekat sebagai teman bagi para ibu pejuang ASI,” tutur Jonathan selaku Direktur Utama PT Ibu Sayang Anak Sukses dalam webinar Indonesia Digital Marketing Champions 2021.

Jonathan mengakui bahwa meski produknya jarang ditemui di gerai ritel, namun ia mengklaim bahwa brand Mom Uuung nomor satu secara online. Hal ini bisa dilihat dari jumlah followers media sosial seperti Instagram sebanyak 266 ribu pengikut, Youtube yang mencapai 17,8 ribu subscribers, dan Tiktok sebanyak 116 ribu pengikut dan platform lain-lain. Sementara presence di marketplace untuk produk ASI booster, Mom Uung juga selalu masuk ke dalam kategori produk terlaris.

“Kami selalu menciptakan value yang lebih mahal dibandingkan price, sehingga customer melihat value yang diperoleh dari harga selalu lebih tinggi. Bahkan kami rela sampai rugi secara cash demi menyukseskan visi kami,” tambah Jonathan.

Selain itu, Mom Uung kini memiliki 15 tim konsultan laktasi yang dapat memberikan konsultasi kepada masyarakat secara gratis meski bukan pengguna produk Mom Uung. Dari segi SDM perusahaan juga membentuk budaya yang relevan dengan visi perusahaan.

Salah satu kunci utama yang membuat Mom Uung berdiri seperti sekarang ini adalah dengan konsep bisnis dan branding yang matang, maka harus bisa men-generatetraffic sebaik mungkin lewat digital marketing. “Karena kalau kita memiliki sesuatu yang bagus tetapi menyebarkannya pelan, maka akan keburu ditiru oleh orang lain. Hal berikutnya adalah bagaimana membuat customer cinta terhadap brand kita sehingga traffic di awal akan menjadi snowball effect yang lebih besar di belakang,” katanya.

Jika mengintip ke konten-konten yang ditayangkan pada media sosial Mom Uung, pihaknya sangat jarang menampilkan konten yang bersifat jualan. “Karena fokus kami yaitu saat ibu menyusui membuka Instagram kami, maka mereka bisa mendapat solusi dari masalah mereka saat itu. Itulah yang membuat engagement rate Instagram kami cukup tinggi sehingga algoritma Instagram akan menyebarkan konten lebih luas.,” ungkapnya.

Ke depan Mom Uung akan terus membuat gerakan baru yang tujuannya agar semakin dicintai para ibu menyusui sebagai konsumennya. “Kami menciptakan care system yang disebut Mom Uung Care yang tidak hanya melayani pembeli Mom Uung saja, tetapi untuk semua ibu menyusui. Kami juga berusaha memecahkan masalah para ibu dan membuat mereka sukses menyusui selama dua tahun,” Jonathan mengakhiri.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved