Marketing Strategy

Jeremy Rowe: Tren Warna 2013 Refleksikan Perekonomia Dunia yang Suram

Jeremy Rowe: Tren Warna 2013 Refleksikan Perekonomia Dunia yang Suram

AkzoNobel, perusahaan cat dan pelapis penghasil merek Dulux, memperkenalkan Inspired Violet alias biru gelap dengan semburat ungu sebagai Colour of the Year 2013.

Jeremy Rowe, Managing Director for AkzoNobel Decorative Paints, South East Asia & Pacific, beberapa waktu lalu menjabarkan pilihan warna Dulux kali ini dan keyakinannya terhadap inspired violet akan menjadi tren warna di tahun depan.

“Kami terus dalam keadaan on (bekerja). Ada begitu banyak kebisingan, kami butuh ruang untuk shut off (rehat). Warna inspired violet memiliki kekuatan alami untuk menengangkan,” ujar Jeremy Rowe, di Singapura beberapa waktu lalu.

Warna Dulux tahun ini, pinkish-red atau tea dance dipilih karena mencerminkan keyakinan bahwa 2012 akan menjadi tahun optimisme dan kesempatan. Warna-warna cerah dan ceria itu telah digantikan oleh sesuatu yang lebih kontemplatif untuk 2013.

Dengan kondisi perekonomian dunia yang merosot dan segala efek negatifnya, Dulux tak yakin orang-orang masih tertarik dengan warna-warna cerah. “Tidak hanya karena kondisi perekonomian, saat ini juga terjadi perubahan sosial yang kompleks, semua itu pasti memiliki dampak besar pada suasana hati dan skema warna secara keseluruhan,” katanya.

Akza Nobel mengumumkan tren warna setiap tahunnya untuk memberikan prediksi tren internasional pada gaya dan desain interior dan eksterior. Tim AkzoNobel Aesthetic Center mengolah penelitian dari berbagai sumber dari grup riset, marketing warna, pameran perdagangan dan retail, juga melalui pengaruh desain dari fashion, teknologi, arsitektur, musik, alam, kebudayaan popular dan tren sosial ekonomi yang muncul pada masyarakat. Hasilnya adalah palet warna yang diarahkan oleh perubahan suasana dan gejala ketertarikan masyarakat.

“Inspired violet seolah menjadi sebuah jeda visual diantara huru-hara kesibukan kami. Sebuah warna yang kuat menyuarakan ketenangan, kebijakan dan kejujuran yang memberikan kebaikan kepada lingkungan kita. Seperti sebuah keheningan di kedalaman laut yang tersembunyi, warna ini memberikan kesan damai dan ketentraman yang menenangkan,” tambah Jeremy.

Untuk menerjemahkan tren, menurut Jeremy, AkzoNobel bekerjasama dengan 14 interior desain dari wilayah Asia Tengara dan Pasifik. Para desainer interior ini bertugas mengadaptasikan warna violet ke dalam gaya hidup lokal di negera-negara Asia Tenggara. Kemudian lahirlah lima tema tren, yakni Collective Passion, Switching off, The Art of Understanding, Home Factory dan Visual Solace.

“Collective Passion diterjemahkan seperti sebuah perayaan. Palet warna ini berubah dari satu suasana ke suasana lain. Warna warni tema ini merupakan paduan warna pastel yang penuh ekspresi semangat, kesenangan, kreativitas dan tujuan.”

Sementara itu, Switching Off, tema tren ini ditujukan untuk menemukan keheningan, menjernihkan pikiran dan menciptakan ruang untuk terciptanya pikiran-pikiran baru. Tema ini didominasi warna hitam dan putih.

The Art of Understanding, warna-warna dalam tren ini cerah seperti warna-warna es skrim, cokelat cherry dan makaroon, biru langit, rasberi dan cokelat chip. Warna-warna cerah tersebut dikombinasikan dengan warna netral atau biru hijau kegelapan dan cokelat.

Home Factory, tema ini mengusung industri rumahan yang sedang berkembang pesat. Warna-warna dalam palet ini diilhami dari pewarna alami. Warna-warna gelap namun sederhana dan memiliki kualitas yang otentik. Ada merah dari buah bit dan buah berri, kuning hangat dari jeruk, warna tanah liat terbakar atau jus wortel, hijau terang dan warna indigo yang cantik dari denim.

Yang terakhir adalah Visual Solace. “Tema ini menginterpretasikan kecantikan seni sebagai kemampuan untuk menggerakkan perasaan yang melihatnya, melebihi dari kekuatan kata-kata untuk menjelaskan keindahannya. Palet ini terinspirasi oleh taman bunga dan lukisan tua seorang maestro. Turunan ungu muda dan bunga merah muda bertemu dengan emas dan rona-rona perunggu dan warna alamidengan nada polos seperti linen. Secara keseluruhan impresi yang diberikan adalah menenangkan, lembut dan feminim,” papar Jeremy. (Lila Intana)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved