Marketing Strategy

Jurus Honda Genggam 64% Pangsa Pasar Motor Injeksi

Jurus Honda Genggam 64% Pangsa Pasar Motor Injeksi

PT Astra Honda Motor (AHM) memimpin penjualan sepeda motor berteknologi injeksi di dua bulan pertama tahun 2013. Pencapaian ATPM ini sekaligus membuktikan keberhasilan mereka dalam mengarahkan pasar seiring kebijakan penghentian secara penuh produksi motor berteknologi karburator di akhir 2014.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada dua bulan pertama tahun ini AHM berhasil menjual sebanyak 571.814 unit. Memegang 64,2% dari total sepeda motor injeksi pada Januari-Februari 2013 yang sebesar 880 ribu unit.

Secara total, ATPM motor Honda itu telah mengirim sekitar 800 ribu unit sepeda motor ke konsumen. Menguasai 62% seluruh pangsa pasar sepeda motor yang mencapai total 1,295 juta unit.

“Kami mengawali tahun ini dengan hal yang baik dan kami mempunyai keyakinan kondisi ini akan terus berlanjut pada bulan Maret 2013,” ujar Presiden Direktur AHM, Yusuke Hori, yang akan mengakhiri jabatannya bulan April mendatang.

Market share yang dimiliki Honda dalam dua bulan ini lebih baik dibandingkan dengan market share secara keseluruhan sejak tahun 2009 hingga 2012. Pada 2009 market share motor Honda yakni 42,6%, 2010 sebesar 46,4%, 2011 sebesar 53,3 persen dan 2012 sebesar 57,9%.

Yusuke melihat situasi pasar motor dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan motor injeksi cukup pesat dari 37% menjadi lebih dari 60%. Untuk itu, AHM bakal meningkatkan kapasitas produksi motor injeksi dengan membangun pabrik ke-4 di Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini akan memproduksi total 4,5 juta unit motor per tahun menjadi 5 juta unit motor per tahun.

Di 2013 porsi produksi motor injeksi di pabrik ini mencapai 70% dan di akhir 2014 AHM akan menghentikan seluruh produksi motor teknologi karburatornya.

Kebijakan mengganti teknologi dari karburator ke injeksi memang sudah lama ditetapkan AHM. Kebijakan tersebut diikuti dengan semakin gencarnya AHM mengeluarkan produk injeksinya. Perluasan produk injeksi inilah yang menjadi kunci sukses mereka.

Setidaknya sudah ada 10 produk motor Honda injeksi yang dilepas ke pasaran, atau yang terbanyak di pasar sepeda motor Tanah Air dibandingkan dengan merek lainnya.

Varian injeksi yang sudah menjadi andalan AHM antara lain Honda CBR250R, Honda CBR150R, Honda CB150R StreetFire, Honda PCX150, Honda Verza 150, Honda Supra X 125 Helm in PGM-FI, Honda Vario 125 PGM-FI, Honda Spacy FI, All New Honda BeAT FI, dan New Honda Scoopy FI.

Di tingkat global, Honda tercatat sebagai produsen motor pertama yang menggunakan teknologi injeksi yaitu pada tahun 1981 melalui produk Honda CX500TURBO. Pada sepeda motor berkapasitas mesin kecil.

Honda juga merupakan produsen motor pertama yang menawarkan teknologi injeksi yaitu melalui Honda Wave 125i pada 2003 di Thailand. Sedangkan di Indonesia, Honda menjadi sebagai pelopor teknologi injeksi pada tahun 2005 melalui produk legendarisnya, Honda Supra X 125 PGM-FI .

Selain perluasan produk injeksi, AHM juga mengandalkan teknologi irit bahan bakar yang memang selama ini sangat lekat dengan semua lini produk Honda motor. Mereka mengklaim semua produk sepeda motor injeksinya berhasil mencatatkan konsumsi bahan bakar teririt di kelasnya berdasarkan pengukuran menggunakan metode ECE R40.

Bahkan AHM memberikan garansi 5 tahun atau 50.000 KM untuk komponen injeksi motor Honda. Sementara untuk garansi mesin yakni tiga tahun atau 30.000 KM. “AHM akan terus berupaya memperluas produk injeksi yang hemat bahan bakar secara konsisten,” katanya.

Baru-baru ini AHM juga mengaplikasikan teknologi unik yaitu Idling Stop System yang dapat lebih meningkatkan efisiensi bahan bakar hingga 7% jika dibanding motor injeksi versi standar. “Ini adalah komitmen AHM selaku produsen sepeda motor terbesar di Indonesia untuk dapat terus menciptakan produk beremisi gas buang rendah dan efisiensi bahan bakar yang baik,” tambahnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved