Marketing Trends

K-Food Fair 2016 Bawa 20 Pebisnis Korea Jajaki Pasar Halal

kfood

Tidak mudah memang bagi produk makanan, kosmetik dan farmasi dari luar masuk ke Indonesia. Selain harus memenuhi standar keamanan, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar dunia, syarat halal juga menjadi keharusan terutama untuk produk pangan, kosmetik dan obat. Meski tidak mudah, pasar Indonesia tetap menarik. Dengan nilai perdagangan impor sebesar US$ 149 miliar pada Januari-Oktober 2015, tidak heran Korea serius mendalami pasar ini dengan kembali mengadakan K-Food Fair. Tahun lalu pameran serupa sudah pernah diadakan di Jakarta juga. Bedanya tahun ini, isu halal menjadi fokus utama program yang mengombinasikan pameran, seminar dan seni pertunjukan ini.

Selain Indonesia, dua negara muslim lain yang pasarnya digarap dengan program K-Food Fair adalah Malaysia (Agustus 2016) dan Uni Emirat Arab (setelah di Jakarta). Bulan Oktober ini K-Food Fair ada di Jakarta selama 4 hari dengan dua sesi. Sesi pertama untuk kalangan B2B bertempat di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta pada 6-7 Oktober 2016. Dalam sesi B2B ini menarik, penyelenggara K-Food Fair yaitu aT (Korean Agro-Fisheries and Food Trade Corporation), sebuah lembaga negara yang didukung oleh Korean Ministry of Agriculture, Food and Rural Affairs (MAFRA), mempertemukan 20 perusahaan makanan dan minuman asal Korea dengan buyer di hotel tersebut.

“Kami melakukan business matching, tahun lalu pun ada. Sayang saya tidak ingat berapa nilai yang berhasil kami koneksikan dari sini, yang jelas nilainya cukup lumayan, makanya kami mengadakan kembali K-Food Fair,” ujar Roh Tae Hak, Direktur Pusat Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation. Ia mengakui fokus pameran kali ini memang lebih ke isu halal. Menurutnya, mengurus sertifikasi halal, bukan saja rumit, juga diakui beberapa pelaku bisnis Korea tidak murah. Maka itu dalam pameran juga dikemas seminar tentang halal dengan mengundang LPPOM MUI untuk menjelaskan mengapa prosesnya rumit dan mahal.

Lukmanul Hakim, Ph.D, Direktur Pelaksana LPPOM MUI, menjelaskan pada pelaku bisnis Korea yang hadir, bahwa proses mendapatkan sertifikasi halal itu tidak lah serumit yang dipikirkan. Pihaknya sudah menyediakan aplikasi khusus untuk mendapat sertifikasi halal di website LPPOM MUI. Semua informasi ada didalamnya. Lukman juga memaparkan potensi bisnis di pasar halal ini. Seperti kosmetik dan personal care nilai pasarnya US$ 177 miliar, Agrikultur US$ 41,5 miliar, Farmasi US$ 30,3 miliar dan Islamic Finance US$ 25 miliar. “Tapi secara total nilai bisnis halal itu 274,2 miliar dolar Amerika,” ujarnya mengutip Halal Industry Development Corporation. Populasi muslim di Indonesia bisa dibilang gabungan lima negara muslim.

Roh Tae Hak mengamini yang disampaikan Lukman, maka itu pihaknya belakangan serius menggarap pasar halal. “Melalui K-Food Fair Indonesia 2016, kami bersungguh-sungguh masuk ke pasar Indoensia dan kami menyadari bahwa lebih dari 85 persen penduduk Indonesia adalah muslim, oleh karena itu pendekatan pasar yang kami lakukan yang utama tentang halal. Dan dengan produk berkualitas premium yang kami miliki, kami harap dapat memberikan rasa aman sekaligus mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat,” paparnya. Maka itu tahun ini pameran ini mengusung tema “Gaya Hidup Sehat dan Aman dengan K-Food Berkualitas”.

K-Food Fair untuk umum digelar di Mal Kota Kasablanka pada 8-9 Oktober 2016. Selain memperkenalkan beragam makanan dan minuman Korea, pengunjung juga bisa menikmati berbagai suguhan atraksi menarik. Antaranya taekwondo Y-Kick, K-Food OX quiz, Konser dan Fan sign meeting boyband B.I.G. “Pengunjung juga dapat menikmati pengalaman drama popular Hallyu ‘Descendants of the Sun’dan budaya K-Style,” katanya.

Untuk kuliner pengunjung bisa menikmati cita rasa khas Korea dalam makanan seperti Jumeokbab atau nasi kepal khas Korea, Bulgogi, Tteokpokki, dan lain-lain. Di sana juga digelar gerai promosi K-Food seperti Bongchu Food, Nokchawon dan lain-lain, zona produk makanan halal, zona produk makanan kesehatan, zona produk cepat saji, dan gerai promosi khusus K-Food. Tidak semua negara diadakan K-Food Fair, selain Indonesia, Malaysia, Uni Emirat Arab, di Thailand dan Cina diadakan program ini. Sayang Roh Tae Hak, tidak berkenan menyebut target nilai bisnis dari 4 hari pameran tahun ini. “Kali ini paling penting kami memberikan pemahanan tentang produk halal sebagai tujuan utama,” jelasnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved