Marketing

Kemendag Kenalkan Indonesia di Swiss

Oleh Admin
Kemendag Kenalkan Indonesia di Swiss

Kendati konsumsi domestik Indonesia masih cukup kuat, negara kita tetap aktif mengembangkan pasar eskpor. Apalagi, Indonesia masih menjadi incaran investor asing untuk tanamkan modalnya. Nah, guna mengoptimalkan kinerja perdagangan dan investasi, sejumlah upaya dilakukan agar dunia makin mengenal bisnis di Indonesia.

Salah satu caranya, Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional menyelenggarakan acara Indonesian Dinner Night, di Hotel Einstein, St. Gallen, Swiss, Kamis (2/5/2013) waktu setempat. Acara itu adalah bagian dari rangkaian acara St Gallen Symposium ke-43.

Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan RI (tengah)

“Penyelenggaraan Indonesian Dinner Night di sela-sela kegiatan prestisius St Gallen Symposium ini merupakan kesempatan yang strategis untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia internasional, membina hubungan yang lebih erat dengan negara-negara lain, serta mewujudkan pemahaman yang lebih baik lagi mengenai Indonesia,” ungkap Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan, dalam sambutannya di hadapan lebih dari 300 undangan.

Lebih lanjut, Gita menjelaskan bagaimana peranan pemerintah dalam menciptakan hubungan kemitraan yang strategis serta pentingnya hubungan persahabatan di masa mendatang. Ia mengatakan, “Pemerintah Indonesia akan memfasilitasi upaya menciptakan hubungan bisnis dan investasi yang lebih baik dan lebih menguntungkan, serta memastikan teratasinya hambatan-hambatan yang mungkin terjadi. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah terjalinnya hubungan persahabatan yang erat dengan negara-negara lain.”

Dalam acara tersebut, promosi Indonesia tidak hanya dilakukan dengan kata-kata saja. Karena, para tamu disuguhi sajian kuliner khas nusantara dan beragam pertunjukkan seni tradisional dan kontemporer. “Sajian makanan nusantara hasil olahan chef Ragil dan Tim Maharasa Indonesia dihidangkan untuk para undangan,” tambah Gusmardi Bustami, Dirjen PEN.

Di acara Indonesian Dinner Night, hadir pula Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), M Chatib Basri, Ketua APINDO, Sofjan Wanandi, Direktur Pengembangan Bisnis Erajaya, Sim Chee Ping, dan Direktur Pengelola Grup Sinar Mas, Gandi Sulistiyo.

Dalam kunjungan kerja ini, Menteri Perdagangan akan berpartisipasi di acara St Gallen Symposium ke-43. Gita akan bertemu dengan para mahasiswa internasional yang terseleksi untuk menghadiri simposium tersebut. Ia akan berbicara pada sesi ‘Focus Indonesia’ bersama Chatib Basri dan Sofjan Wanandi.

Sebagai informasi, mengenai ekspor, Kementerian Perdagangan baru saja merilis data terbaru terkait itu. Kinerja ekspor pada bulan Maret 2013 mengalami penguatan meskipun masih tumbuh negatif. Ekspor bulan Maret 2013 mengalami penurunan hanya 0,08 persen, lebih rendah dari penurunan bulan-bulan sebelumnya yang mencapai 2,3 persen dan 0,12 persen.

Berdasarkan nilai, ekspor bulan Maret mencapai US$ 15 miliar, terdiri dari ekspor migas sebesar US$ 2,9 miliar dan ekspor non-migas US$ 12,4 miliar. Dengan demikian, ekspor Indonesia selama kuartal I 2013 mencapai US$ 45,4 miliar, atau turun 6,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2012.

Sementara menurut negara, tujuan ekspor non-migas yang memiliki pencapaian nilai ekspor terbesar selama kuartal I 2013 secara berurutan adalah China dengan nilai sebesar US$ 5,1 miliar, Jepang (US$ 4,1 miliar), Amerika Serikat (US$ 3,8 miliar), India (US$ 3,2 miliar), Singapura (US$ 3,0 miliar), Malaysia (US$ 1,9 miliar), Korea Selatan (US$ 1,6 miliar), Thailand (US$ 1,4 miliar), Belanda (US$ 1 miliar), serta Filipina (US$ 1 miliar). Itu adalah sepuluh pasar ekspor utama yang berkontribusi sebesar 69,7 persen dari total ekspor nonmigas.

Nilai ekspor ke beberapa negara emerging market mengalami kenaikan yang signifikan. Nilai ekspor ke Brunei mengalami kenaikan terbesar, mencapai US$ 55,8 juta atau tumbuh 222,3 persen. Disusul urutan berikutnya, yaitu Myanmar, Ghana, Aljazair, Pakistan, Kamboja, Meksiko, Mesir, Nigeria, dan Selandia Baru yang mengalami kenaikan lebih dari 10 persen. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved