Marketing Strategy

Konsistensi 70 Tahun Karya Srihadi akan Digelar di Galeri Nasional

Srihadi Soedarsono dan istri, Farida Srihadi

Srihadi Soedarsono dan istri, Farida Srihadi

Maestro lukis Indonesia, Srihadi Soedarsono akan memamerkan 400 lebih karyanya di Galeri Nasional, Jalan Medan Merdeka Timur No. 14, Jakarta pada 11-24 Februari 2016. Pameran besar yang bertajuk “70 Tahun Rentang Kembara Roso” itu merupakan bukti konsistensi Srihadi di dunia seni lukis Indonesia. Terus konsisten melukis selama 70 tahun dan karya-karyanya terus diburu para kolektor lukisan tidaklah mudah.

Rentang Kembara Roso yang dimaksud dalam pameran ini, meliputi rekam jejak karya Srihadi Soedarsono, sebagai pelukis besar – maestro – Indonesia yang diawali dengan profesi sebagai pewarta gambar di era Revolusi Kemerdekaan yakni sebagai wartawan pelukis yang menciptakan poster-poster untuk Balai Penerangan Divisi TNI di Solo, hingga menjadi ambassador seni rupa Indonesia di pentas seni rupa dunia.

Roso menjadi kata kunci untuk mengapresiasi karya-karya beliau yang sudah melampaui perkara teknis atau mekanistik dalam praktik seni rupa. Bentangan garis yang tergores di atas kertas-kertas maupun kanvas beliau itu lahir dari proses pengamatan dan pengendapan rasa yang cukup lama hingga menjadi simbol dialog transenden (spiritual) antara ide artistik, rasa dan energi dalam tubuh beliau. Sehingga karyanya dapat berdialog secara batin dengan penontonnya.

Pameran tunggal Srihadi yang akan berlangsung pada tanggal 11 – 24 Februari 2016 ini akan dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan. Pameran ini sekaligus menandai 70 tahun proses kreatif Srihadi sebagai pelukis besar di usianya yang ke-84 tahun. Ratusan karya-karyanya dari tahun 1946 – 2015 di atas media kertas menjadi karya periode penting dalam pameran nanti, meliputi poster-poster perjuangan di era Revolusi Kemerdekaan RI, cat air, drawing, sketsa dan lukisan pastel. Selain itu terdapat tujuh lukisan dengan tema penari Bedoyo, Borobudur, pemandangan ritual masyarakat petani, dan penari bali.

Dr. A. Rikrik Kusmara M.Sn, kurator, menjelaskan, pameran tunggal Srihadi kali ini seolah menampilkan sisi lain yang tidak banyak kita ketahui dari sosok Srihadi. “Setidaknya, jika kita kenal dua pendekatan Srihadi dalam berkarya melalui media kertas dan lukisan di kanvas, akan memancing pertanyaan tentang apa peran signifikan pendekatan media drawing dan cat air bagi Srihadi jika dibandingkan dengan karya-karya lukisnya, serta dalam konteks apa karya-karya media kertas tersebut dibuat,” jelas pengajar di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB ini. Rikrik berpendapat Srihadi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan sejarah perjuangan awal masa Republik Indonesia serta sejarah seni rupa Indonesia modern.

Srihadi menambahkan, pameran tunggal kali ini memang paling banyak menyajikan karya dengan material kertas. Peristiwa ini dapat menjadi sarana edukasi bagi publik bahwa karya seni rupa dengan material kertas juga sangat penting. Agar jangan dipahami secara sempit bahwa karya seni rupa itu cat di atas kanvas saja.

Dia mengakui tidak pernah jauh dari kertas ketika berada di luar studio. Srihadi produktif dalam membuat sketsa dan gambar yang merekam hampir semua peristiwa yang diamatinya, baik di dalam negeri maupun dalam kegiatan lawatannya ke berbagai negara di dunia. Sketsa dan gambar-gambar ini umumnya dikerjakan dengan teknik drawing menggunakan pena atau charcoal serta cat air. “Seniman itu memang harus memiliki kebebasan dalam proses kreatifnya, tetapi saya memilih kebebasan yang cerdas,” jelasnya.

Sekitar tujuh lukisan yang dipamerkan berukuran di atas satu meter itu, diyakini sebagai pencapaian estetika terbaru yang dikerjakan oleh pelukis besar ini. Karya-karya beliau tersebut mengantarkan nama besarnya di pentas seni rupa dunia karena pengetahuan akademik di bidang seni rupa serta kiprah nyata Srihadi yang selalu menyertakan unsur-unsur kebudayaan Nusantara (Indonesia) yang secara simbolik dihadirkan di dalam lukisan-lukisannya yang sangat indah, bermutu, dan berisi. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved