Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, memengaruhi kebiasaan masyarakat. salah satunya mereka memanfaatkan teknologi untuk melakukan transaksi jual beli online.

Salah satu yang memanfaatkan teknologi yaitu Hery, seorang pebisnis asal Pontianak. Berawal dari pengalaman buruknya membeli barang di situs online, justru membuatnya ingin mempelajari lebih dalam mengenai jual beli disitus belanja online. Setelah mencari tahu kemudahan dan manfaat dari jual beli online, Hery mulai membuka toko online, salah satunya di Bukalapak.

Hery memasarkan hasil karya para pengrajin asal Pontianak dan sekitarnya, mulai dari makanan, kerajinan, hingga aksesoris. Ia mengungkapkan bahwa sebenarnya potensi pasar kerajinan khas Pontianak ini besar, namun masalahnya di pemasaran. “Saya banyak teman di UMKM, mereka mengeluh susah pemeasarannya, karena itu saya termotivasi untuk membantu memasarkan produk-produk mereka,” ujar pria yang juga bekerja sebagai agen properti.

Untuk mendapatkan produk yang unik, ia berkeliling ke daerah-daerah sekitar Pontianak, bahkan ia rela menempuh perjalanan hingga belasan jam. Misalnya salah satu produk yang dijualnya, kerajinan tenun ikat Sintang dari Dayak Sintang, untuk mendapatkan tenun ikat ini, ia rela melakukan perjalanan selama delapan jam. Tak hanya itu, Hery juga menemukan kreasi aksesoris gelang resam khas Putussibau, daerah yang berjarak sekitar 16 jam perjalanan menggunakan mobil.

“Ada kelompok kerja dari ibu-ibu di sana, setelah selesai berladang mereka nganggur. Sembari menunggu panen, mereka bikin kerajinan tenun ini,” dia mengungkapkan.

Sistem pembeliannya pun dilakukan dengan cara beli putus kepada pengrajin dengan tujuan agar cash flow mereka lancar. Tak hanya itu, Hery juga memberikan masukan kepada mereka untuk mengkreasikan produknya. “Misalnya mengenai motif gelang resam, saya juga meminta mereka untuk membuat anting-anting yang resam, supaya variannya lebih banyak, “ ujarnya.

Meskipun baru dua tahun menjalani bisnis ini, namun ia merasakan dampak yang luar biasa terhadap omset. Saat ini rata-rata perbulan omsetnya mencapai jutaan rupiah. Ia bercerita dengan jualan onlie bisa mendapatkan order dari berbagai daerah mulai dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali bahkan hingga ke luar negeri. “Banyak pengrajin di sini yang karyanya sangat bagus, namun tidak memiliki akses pasar yang luas, sehingga saya termotivasi untuk terus membantu memasarkan produk mereka,” ungkapnya.

Di tengah kesibukan berjualan online dan agen properti, Hery juga aktif menjaring networking melalui komunitas-komunitas. Salah satu yang diikuti adalah komunitas Bukalapak. Setiap bulan, ia rajin mengikuti Kopdar (Kopi Darat) yang dilakukan oleh komunitas tersebut. Menurutnya dengan mengikuti komunitas ini, selain menambah jaringan juga bisa menambah ilmu dan tips untuk meningkatkan penjualan di Bukalapak.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id