Marketing Technology Brands

Lazada Cetak Pertumbuhan Volume 150%

Lazada Cetak Pertumbuhan Volume 150%

Keputusan Alibaba Group untuk mengakuisisi Lazada tidak salah. Mereka sukses mencetak pertumbuhan volume hingga 150% sepanjang kuartal IV-2016. Kategori FMCG dan fesyen memberi kontribusi terbesar dengan kenaikan lebih dari 3 kali lipat dibandingkan tahun 2015 lalu. Pembelian yang berasal dari perangkat mobile mencapai 80%.

“Yang terbesar tetap kategori mobile dan tablet. Tapi, pertumbuhan yang terbesar memang dari health & beauty,” kata Florian Holm, Co-CEO Lazada Indonesia.

Menurut dia, pembelian dari luar Jakarta adalah salah satu faktor yang mendorong kuatnya pertumbuhan bisnis marketplace yang beroperasi di 6 negara ASEAN ini. Tahap pertama pengembangan bisnis, yakni membangun basis customer yang kuat di Jabodetabek telah dilakukan.

lazadarevolution

Kini, saatnya memperluas basis customer di daerah-daerah lain di seluruh penjuru Indonesia. Masalah terbesar yang mereka hadapi adalah logistik. Solusinya, mereka membangun perusahaan layanan logistik sendiri yakni Lazada Express. Kini, mereka memiliki 24 delivery hub di berbagai daerah di Indonesia.

“Sejak April 2016, kami memberi layanan free shipping yang dijangkau oleh Lazada Express untuk kota-kota di tier 2 dan tier 3, seperti Samarinda, Balikpapan, Makassar, Madiun, Medan, Palembang dan Bandung. Sekarang, Lazada Express mampu melayani 80% populasi Indonesia,” kata dia.

Tak hanya itu, Lazada yang beroperasi di Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand dan Filipina ini juga menyediakan layanan cash on delivery (COD). Ini untuk mengakomodasi lebih dari separuh masyarakat Indonesia yang belum memiliki rekening di bank ataupun kartu kredit.

Belanja online juga masih terbilang baru untuk masyarakat di luar Jabodetabek. Harapannya, ini bisa membangun kepercayaan konsumen baru yang tidak mau membayar lebih dahulu sebelum barang sampai. Sejak Mei 2016, Lazada fokus menjalankan strategi social commerce, artinya komponen berbelanja dalam aktivitas sosial itu sangat dekat.

Media sosial adalah enabler terpenting untuk hal ini yang mana ketika seseorang menggunakan suatu produk dan hal ini menginspirasi orang lain untuk membeli produk tersebut. “Peran kami adalah sebagai marketplace yang menyediakan produk yang menjadi inspirasi pengguna sosial media,” kata pria berkebangsaan Jerman ini.

Saat ini, Lazada memiliki 600 key influencer di media sosial untuk mempromosikan produk-produknya. Inisiatif ini juga sangat membantu para produsen lokal yang kerap menghadapi kesulitan untuk mempromosikan produknya akibat biaya iklan yang mahal.

Marketplace yang sudah hadir di Indonesia sejak 4 tahun lalu ini aktif di media sosial. Facebook mereka kini sudah memiliki 15,8 juta likes berkat konten-konten menarik. Mereka juga mengajak 16 youtubers untuk melakukan review produk melalui “TV Belanja Lazada”. Saat ini, ada hampir 5 juta jenis produk yang bisa diperoleh di Lazada.

“Kami berperan sebagai katalis untuk menghubungkan brand dan UKM untuk dapat berinteraksi lebih dekat lagi dengan konsumen melalui media sosial,” ujar dia. (Reportase: Jeihan Kahfi Barlian)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved