Marketing zkumparan Automotive

Legacy SR2 Double Decker Bersaing di Segmen Bus Tingkat

Membaiknya infrastruktur terutama jalan serta persaingan di bisnis antar moda transportasi menjadikan jasa angkuta bus penumpang berubah.

Tidak hanya di sektor pelayanannya, tapi juga penyediaan armada bus baru yang nyaman dan memanjakan konsumen. Hal inilah yang dibidik oleh Karoseri Bus Laksana untuk meluncurkan produk terbaru karoseri bus yakni Legay SR2 Double Decker.

Laksana, salah satu perusahaan karoseri bus yang berpusat di Ungaran, Jawa Tengah itu memperkenalkan produk terbarunya di ajang otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE, BSD. Produk itu diklaim memiliki desain terbaik di kelasnya, baik eksterior maupun interior, serta mengusung teknologi canggih.

Menurut Stefan Arman, Direktur Teknik Laksana Bus, saat ini Laksana telah menjadi karoseri bus yang modern karena kendaraannya telah dilengkapi dengan permesinan berbasis komputer dan sistem yang canggih berstandar tinggi. Legacy SR2 Double Decker ini merupakan produk yang dimulai dari desain orisinal karya asli anak bangsa Indonesia. “Legacy SR2 Double Decker hadir dengan penambahan ornamen yang dibalut warna krom, membuat bus ini terlihat elegan dan mewah,” tuturnya.

Interior bus telah menggunakan bahan komposit cetak sehingga terlihat rapi dan elegan. Desain ini diklaim sebagai yang pertama di Indonesia dengan menerapkan teknologi terbaru yaitu optimized structure design. Penggunaan bahan-bahan komposit ringan dan diletakan pada area-area yang tepat sehingga menurunkan titik gravitasi kendaraan serta membuat bus menjadi lebih stabil. Laksana Bus berharap Legacy SR2 Doubel Decker bisa menjadi moda transportasi yang diandalkan,

Laksana Bus didirikan oleh Yusuf Arman pada tahun 1967. Awalnya perusahaan ini hanya bengkel otomotif dan pada 1977 melakukan diversifikasi usaha dengan mendirikan divisi manufaktur body otomotif yang ditandai dengan lahirnya minivan pertama, Mtisubishi T-120. Sejak itulah, Laksana Bus membuat berbagai karoseri, dan salah satu pelanggannya adalah PO Raya, Bus AKAP legendaris asal Solo.

Hingga tahun 2017, Laksana telah berekspansi sehingga mampu memproduksi 1200 bus per tahun untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri. Laksana telah mengekspor unit ke Fiji dan dalam proses memproduksi bus untuk Bangladesh.

Selain Laksana Bus, pemain lain yang memproduksi bus double decker adalah Morodadi, Adiputro, Trijaya Union, Nusantara Gemilang dan beberapa lagi lainnya. Pasar bus seharga lebih dari Rp 4 miliar kini makin menggiurkan, karena beberapa operator bus–tidak hanya di Jawa–saja yang juga menggunakan armada bus tingkat untuk angkutan antar kota antar propinsi (AKAP) seperti di Aceh dan Sulawesi Selatan.

Namun ini tak menyurutkan Laksana Bus untuk tetap bersaing. Stefan menambahkan, untuk menghadapi persaingan tersebut, dalam dua tahun terakhir ini pihaknya terus berevolusi, meningkatkan standard kualitas produk. “Kami telah meluncurkan produk yang berkualitas seperti Legacy Sky SR2, Tourista Discovery, Cityline 2 Low Entry yang digunakan pada Transjakarta dan Suroboyobus serta Cityline 2 Maxi,” ujarnya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved