Marketing Strategy

Lewat Tiga Pilar, HSBC Manjakan Nasabah Premium

Oleh Admin
Lewat Tiga Pilar, HSBC Manjakan Nasabah Premium

Jumlah masyarakat premium diprediksi akan bertambah seiring dengan kondusifnya perekonomian Indonesia. Berdasarkan riset McKinsey, jika sekarang ini masyarakat kelas premium ada di angka 2,3 juta orang, maka jumlahnya bakal naik tiga kali lipat di tahun 2030. Kondisi ini tak disia-siakan oleh HSBC Indonesia. Bank asing ini mengeluarkan produk terbaru, yaitu kartu kredit HSBC Visa Signature, untuk melayani masyarakat premium.

Peluncuran kartu kredit HSBC Visa Signature, di Jakarta, Rabu (3/4/2013).

“Jadi dia (McKinsey) melihat segmen yang dianggap kelas konsumsi itu di Indonesia ada 45 juta orang, di mana kalau kita targetkan yang top lima persen saja, itu kan sudah banyak, sudah 2,3 juta orang. Dan bagusnya lagi dengan ekonomi Indonesia tumbuh tahun 2030 itu di-expect naik tiga kali,” terang Vira Widiyasari, Head of Customer Value Management HSBC Indonesia, di sela-sela acara peluncuran HSBC Visa Signature Card, di Jakarta, Rabu (3/4/2013).

HSBC sendiri juga melakukan riset untuk melihat karakteristik dari nasabah premium. Perlu diketahui, menurut bank ini, nasabah premium adalah mereka yang berpenghasilan di atas Rp 30 juta per bulannya. Dari riset diketahui bahwa nasabah premium itu ternyata sering makan di restoran, membeli barang-barang yang lux, hingga kerap melakukan perjalanan internasional.

Hal senada juga dikemukakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kementerian melihat, kebutuhan masyarakat kelas premium untuk bepergian, baik untuk berlibur dan berbisnis, itu meningkat. Lalu berdasarkan data konsumen terkini, penggunaan kartu kredit di segmen premium untuk gaya hidup dan bepergian naik sebesar 15 persen.

“Untuk segmen premium mereka sudah memiliki kartu kredit rata-rata 3-4 kartu jenis platinum card,” lanjut Vira. Sementara, kalau nasabah yang tergolong kelas menengah ke atas, yakni yang berpenghasilan Rp 15-30 juta per bulan, mempunyai kartu kredit dengan jumlah yang sama tapi jenisnya cenderung mix gold.

Ia juga menyebutkan, “Segmen premium itu mengutamakan eksklusivitas.” Selain itu, mereka yang berpenghasilan tinggi ini juga menginginkan kualitas pelayanan dan fitur keamanan yang tinggi. “Yang menarik lagi adalah nasabah premium tidak lagi mengejar diskon semata, tapi mencari pengalaman yang eksklusif,” lanjutnya.

Melihat karakteristik kelas premium tersebut, HSBC pun segera menelurkan produk kartu kredit premium, yakni kartu kredit HSBC Visa Signature. “Sebagai bank bertaraf internasional terdepan di Indonesia, kami berkomitmen untuk memberikan lebih dari yang konsumen harapkan. Dengan keahlian serta pemahaman akan tren di kalangan segmen berkelas premium, kami bangga memperkenalkan HSBC Visa Signature, dengan fokus memahami kebutuhan para pemegang kartu premium dengan keistimewaan-keistimewaan dalam bepergian, bersantap, dan menginap,” terang Siddharth Baidwan, Head of Retail Banking&Wealth Management HSBC Indonesia.

Pelayanan yang diberikan oleh kartu ini termuat dalam tiga pilar, yakni travel signature class, experience signature dining, dan explore signature world. Pilar pertama itu mengacu pada bagaimana kartu dilengkapi dengan program rewards terbaik. Di mana nasabah bisa menukarkan poin rewards dengan, misalnya, tiket pesawat gratis lewat penukaran mileage.

Dan pada pilar experience signature dining, nasabah, salah satunya, bisa mendapatkan priority reservation di restoran premium. Sementara pilar terakhir menunjukkan bahwa nasabah bisa mendapatkan akses ke lebih dari 600 airport lounge di dalam dan luar negeri.

“Kartu kredit HSBC Visa Signature merupakan kartu premium yang didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan para individu yang cerdas. Visa akan terus bekerja sama dengan bank mitra kami, HSBC untuk memenuhi kebutuhan yang berubah-ubah bagi para pemegang kartu premium di Indonesia,” tandas Ellyana Fuad, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved