Marketing Trends

Lulu Group Akan Benamkan US$ 600 Juta untuk 10 Gerainya di Indonesia

Lulu Group Akan Benamkan US$ 600 Juta untuk 10 Gerainya di Indonesia

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih di angka 5 persen, menjadi daya tarik Lulu Group Internasional, grup bisnis ritel asal Uni Emirat Arab (UEA) untuk serius menggarap pasar Indonesia.

Hingga 2019, Lulu Group berencana akan membuka 10 gerai pasar modern dengan konsep hypermarket dan departemen store dalam satu area dengan nilai investasi total diperkirakan US$ 500-600 juta.Pada pembukaan cabang kedua Lulu Hypermartket & Department Store di QBig BSD City Tangerang, V. Nandakumar, Chief Communications Officer Lulu Group, menyatakan optimismenya pada pasar ritel di Indonesia. Meskipun saat ini dia mengetahui beberapa pemain ritel Indonesia mengalami kesulitan, ia yakin dengan konsep yang ditawarkan grup bisnisnya yaitu one stop shopping concept akan menjadi pilihan baru masyarakat Indonesia dalam berbelanja. Gerai baru di BSD Tangerang ini menelan investasi sekitar US$ 25 juta dengan luas area 60.960 m2.

“Kami sudah membuka cabang pertama di Cakung pada 2015, pertumbuhannya sangat bagus sekitar 50 persen,” ungkapnya. Hingga pertengahan tahun depan Lulu Hypermarket & Dept. Store akan ada 4 gerai di Indonesia. Dua cabang rencananya akan dibuka di daerah Sentul dan Karawang. “Keunggulan kami pada value for money, produk utama di gerai kami bisa lebih murah 7 hingga 10 persen dari pemain ritel lain,” jelas Nanda.

Dengan konsep one stop services dan value for money yang ditawarkan di pemain ritel ini, Nanda yakin tiap gerai Lulu Hypermarket & Dept Store akan bisa mencapai BEP (break even point) atau titik impas investasi pada tahun ketiga sejak gerai itu di buka. Seperti pada gerai di QBig Tangerang ini, untuk meningkatkan diadakan diskon hingga 50 persen semua barang yang ditawarkan. “Kami menggunakan media sosial untuk membangun awareness, mengadakan aktivasi dan festival di gerai-gerai kami,” jelasnya.

Menurut Nanda yang membuat grup bisnis ini makin besar dan bahkan bisa mengembangkan sayap ke Malaysia, India, Afrika, Timur Tengah dan Indonesia, kunci value for money, pelayanan khusus dan konsep baru itu. Untuk bisa menawarkan produk yang tidak mahal, katanya, mereka selalu membeli langsung ke petani untuk produk-produk pertanian, dan memangkas middle man dalam rantai pembelian mereka.

“Dengan masuknya kami ke pasar Indonesia, kami akan membawa juga produk-produk Indonesia ke gerai-gerai kami yang lain di luar negeri begitu juga sebaliknya. Jadi membuka peluang bagi UMKM di sini. Saat ini 85 persen produk di Lulu adalah lokal,” katanya. Selain tentunya membuka lapangan kerja baru setidaknya bagi 2.000 orang Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved