Marketing Strategy

Luncurkan Ponsel Terjangkau, Sony Incar Tiga Besar Dunia

Luncurkan Ponsel Terjangkau, Sony Incar Tiga Besar Dunia

PT Sony Mobile Communications Indonesia (Sony Indonesia), anak perusahaan Sony Corporation asal Jepang, memasarkan ponsel pintar berjudul Xperia E di Indonesia sejak pertengahan Februari 2013. Seri E keluar setelah Tipo dan Miro. Sedangkan selanjutnya, seri Tx dan Z yang dijuluki sebagai ponsel high end James Bond akan meramaikan pasar Indonesia tahun ini juga.

Produk Xperia E mengunggulkan kualitas suara yang jernih lewat fasilitas high definition (HD) voice. “Jika pengguna Xperia E bertelepon di tempat yang ramai seperti mall dan pasar, suara berisik di latar belakangnya akan diredam,” terang Marketing Manager Sony Indonesia, Ika Paramita, seraya menunjukkan fitur-fitur produk ponsel Sony terbaru itu.

Ika mengklaim, kelebihan HD voice ini baru dapat dirasakan pemakai ponsel apabila operator telekomunikasi yang digunakan juga mendukung fasilitas yang sama. Selain Telkomsel, operator telekomunikasi yang sudah mendukung HD voice adalah XL dan Smartfren.

Agar lengkap, perusahaan yang awalnya terkenal sebagai produsen sistem pengeras suara dan pita kaset ini menggandeng PT Melon Indonesia (Melon) untuk mengintegrasikan aplikasi Musikkan Hidupmu dalam E. Musikkan Hidupmu memberi akses pada pengguna untuk melihat katalog musik dan menonton video klip. “Aplikasi ini memungkinkan ukuran file musik jadi 30% lebih kecil hingga 1,25 megabit, sementara mutu audionya sama baik,” tambah Head of Marketing Melon, Hari Usmayadi. Melon pun menargetkan peningkatan jumlah direktori lagunya hingga 2-3 juta dalam 3 bulan ke depan.

Arief Pradetya, Ika Paramita, dan Hari Usmayadi dalam peluncuran Xperia E

Meski diarahkan untuk konsumen dari segala lapisan, harga E dinilai terjangkau bagi kelas menengah. Bagaimana tidak? Ponsel yang dikeluarkan dalam bentuk single dan dual SIM card ini dibanderol dengan harga Rp1.799.000 dan Rp1.899.000 masing-masing. Penggemar ponsel pintar yang memburu harga ekonomis pun akan tergiur karena E dipasarkan secara bundling dengan paket internet Telkomsel Flash. “Dengan biaya Rp50.000, konsumen bisa mengunduh paket data, terutama musik, mencapai 1,2 gigabit selama 3 bulan,” jelas Head of Device Bundling and Customization Strategy Division Telkomsel, Arief Pradetya.

Ditanya lebih lanjut soal strategi pemasaran ponsel tahun ini, Ika menyatakan bahwa Sony Indonesia tidak bertumpu pada bundling. “Agar ponselnya marketable, Sony mengutamakan kecocokan fitur dengan kebutuhan pengguna,” kata Ika yang kemudian menjelaskan bahwa Sony Indonesia meneliti perilaku pengguna ponsel nusantara. Rupanya perilaku nomor 1 adalah bertelepon, nomor 2 mengirim pesan singkat (SMS), ketiga mendengarkan musik.

Pada November 2012 lalu, Sony pasang target untuk menjadikan seluruh seri Xperia menduduki posisi 3 besar di dunia. Maka mulai 2013, Xperia diproduksi menggunakan sistem operasi Jelly Bean walaupun produksi tahun 2012 masih bersistem Ice Cream Sandwich. Akhir bulan lalu, seri Z sudah diluncurkan dalam bentuk tablet di Jepang. “Lihat saja nanti, kapan masuknya ke Indonesia. Yang jelas, ponsel low dan high end sama-sama paling laku 2012 lalu,” tutup Ika yang enggan membocorkan produk Sony Indonesia selanjutnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved