Marketing Strategy

Luncurkan Produk Baru, Bank Syariah Bukopin Targetkan Pertumbuhan DPK 50%

Luncurkan Produk Baru, Bank Syariah Bukopin Targetkan Pertumbuhan DPK 50%

Seiring dengan diluncurkannya produk tabungan terbarunya, yaitu Tabungan Berkah iB Siaga Berhadiah, Bank Bukopin Syariah (BSB) menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), khususnya tabungan, sebesar 50%. Peluncuran produk tabungan ini juga merupakan upaya BSB dalam meperebutkan dana murah dari masyarakat di tengah persaingan perebutan dana murah masyarakat yang ketat.

Riyanto, Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, saat memberi sambutan pada acara peluncuran produk tabungan terbaru Bukopin Syariah, Tabungan Berkah iB Siaga Berhadiah, di Kantor Pusat Bukopin Syariah, Salemba, Jakarta, Rabu (13/3).

Hal itu dinyatakan Riyanto, Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, pada acara peluncuran produk tabungan berhadiah tersebut di Kantor Pusat BSB di Salemba, Jakarta, Rabu (13/1). Per Desember 2012, Riyanto menuturkan, pihaknya menghimpun dana tabungan sebesar Rp 350 miliar. “Dengan adanya program ini diharapkan dapat bertambah sebesar 50%, yaitu sekitar Rp 150 miliar sehingga totalnya kami dapat menghimpun Rp 500 miliar – Rp 600 miliar, dengan total penabung menjadi sekitar 170.000 penabung yang saat ini baru sebanyak 118.000 penabung,” jelas Riyanto.

Riyanto juga menargetkan kontribusi tabungan terhadap DPK yang baru sebesar 15% saat ini, dapat bertambah menjadi sekitar 20% seiring dengan diluncurkannya produk tabungan berhadiah ini. Saat ini, kontribusi terbesar terhadap DPK masih disumbang oleh deposito yang sebesar 75%. “Memang saat ini sumber pembiayaan masih berasal dari deposito. Dengan adanya tabungan ini, tentunya kami berharap dana tabungan bisa ikut menambahan pembiayaan dan mengurangi porsi deposito,” tambah Riyanto yang sudah bekerja di Bukopin sejak 1988.

Untuk DPK sendiri, Riyanto menargetkan pertumbuhan DPK sebesar 30-40% dengan nilai DPK saat sebesar Rp 2,7 triliun. “Target pertumbuhan ini cukup strategis,” tambahnya. Ke depan, untuk meningkatkan jumlah DPK dari dana murah, pihaknya masih belum ada rencana untuk luncurkan produk tabungan lagi karena portofolio produk tabungan Bukopin Syariah yang dianggapnya sudah cukup lengkap. Pihaknya hanya akan meningkatkan fitur layanan tabungan tersebut, misalnya dalam hal aksesibiltas.

“Untuk ini, kami memiliki virtual account. Selain itu, kami akan tingkatkan kemungkinan akses masyarakat. Saat ini, saluran distribusi atau outlet Bank Bukopin yang juga bisa melayani Bukopin Syariah hanya 53. Ke depannya kami akan tingkatkan menjadi 72 saluran distribusi,” terangnya. Pihaknya juga akan membuka 5 cabang baru sampai akhir 2013 sehingga total cabang BSB mencapai 15 cabang.

“Lima cabang baru nanti akan ada di Yogya, Semarang, Malang, Pekanbaru, dan satu lagi masih pilih opsinya. Bisa di Palembang, Lampung, atau Bogor,” ungkapnya. Dalam mendirikan cabang, ia mengatakan bahwa pihaknya melakukan itu seefisien mungkin dengan rata-rata investasi per cabang sekitar Rp 500 juta. “Kami bangun cabang seefisien mungkin. Jadi tidak besar ivestasinya. Nilai investasinya untuk renovasi gedung, TI, dan lainnya, di luar sewa gedung sekitar Rp 500 juta,” ungkapnya.

Sektor telko paling besar sumbang NPL

Menurut Riyanto, rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) BSB saat ini berada di sekitar 4%-an. Ia berharap NPL-nya bisa kurang dari 4%. Meurutnya, dari rasio 4% itu, sektor telekomunikasi merupakan penyumbang tertinggi untuk NPL. “Bisa sampai setengahnya (dari 4%),” katanya.

Hal ini disebabkan, lanjut Riyanto, karena kebutuhan sektor tersebut akan teknologi tinggi yang mahal, sementara persaingannya sangat ketat. “Misalnya ada suatu perusahaan yang investasi pada suatu teknologi, tapi kemudian muncul lagi teknologi terbaru, maka teknologi yang sudah diinvestasikannya menjadi usang. Memang sangat ketat persaingannya, terutama dari sisi teknologi. Maka perusahaan di sektor ini harus terus melakukan inovasi,” jelasnya. Ke depannya, Riyanto mengatakan pihaknya akan lebih prudent dalam memberikan kredit usaha.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved