Marketing Trends

Masker AIRism Masuk ke Pasar Indonesia

Setelah diluncurkan scara resmi di Jepang, masker dengan teknologi AIRism yang diciptakan Uniqlo per September ini masuk pasar Indonesia. Keluhan masyarakat yang merasa tidak nyaman dan sulit bernafas saat menggunakan masker, dijawab Uniqlo dengan produk terbarunya ini.

“Mengapa Uniqlo lalu meluncurkan masker? Seperti kita ketahui, masker kini sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat. Terlebih Badan Kesehatan Dunia (WHO) meminta masyarakat menggunakan masker wajah baik bagi mereka yang sehat maupun yang sakit untuk mencegah penularan COVID-19 ketiika mereka berada di ruang publik,” ujar Evy Christina, Marketing Manager Uniqlo Indonesia pada peluncuran masker AIRism Uniqlo secara virtual (21/10/2020).

Masker AIRism merupakan sebuah masker wajah berkualitas tinggi yang mampu mengoptimalkan perlindungan dan kenyamanan untuk pemakaian sehari-hari, hal ini telah dibuktikan oleh uji lab yang telah dilakukan di Jepang beberapa bulan lalu.

Masker ini pertama kali diluncurkan di Jepang pada Juni 2020. Ketika diluncurkan di Jepang sangat disambut baik pasar di sana, hingga untuk mendapatkan masker ini, konsumen harus rela antri lama. Setelah menuai tanggapan positif di Jepang, barulah produk ini diperkenalkan ke pasar global, termasuk Indonesia.

Kelebihan AIRism Mask dijelaskan Evy, pertama mempunyai struktur tiga lapis dengan nano filter di bagian tengah masker. “Nano filter ini memiliki nilai BFE (efisiensi filtrasi bakteri) dan efisiensi filtrasi partikel sebesar 99\% yang mampu menghalangi masuknya percikan air dan melindungi dari bakteri dan partikel yang terkontaminasi virus. Filter tersebut kemudian dibalut dengan kain mesh berteknologi AIRism yang lembut dan breathable, sehingga yang menggunakan tidak merasa sumpek walau dalam waktu lama menggunakannya,” paparnya.

Evy juga mengklaim, masker AIRism Uniqlo ini sangat lembut di kulit, karena lapisan bagian dalam AIRism bebas dari kekakuan atau ketebalan yang biasa ditemukan di masker non-woven atau katun.

Masker AIRism juga memiliki nilai UPF (Ultraviolet Protection Factor) 40, sehingga menghalangi 90 persen sinar ultraviolet, sehingga cocok digunakan di Indonesia yang terletak di jalur khatulistiwa. “Masker AIRism dapat dicuci baik dengan tangan atau menggunakan mesin cuci dengan deterjen rumah tangga biasa, dimana filter yang ada didalam masker AIRism masih mampu mempertahankan kegunaannya bahkan setelah 20 kali pencucian pada temperatur 40 derajat Celcius,” ujarnya. Saat ini baru tersedia dua warna yaitu putih dan hitam, menurut Evy akan hadir warna abu-abu pada bulan depan. Produk juga disediakan dalam 3 pilihan ukuran S, M dan L sehingga bukan saja untuk dewasa, mulai dari anak-anak berusia 3 tahun pun bisa menggunakannya.

Berkaitan dengan SNI, Masker AIRism telah melewati pengujian berdasarkan beberapa parameter yang ditentukan oleh BSN yang dilakukan oleh Kaken Test Center General Incorporated Foundation di Jepang, yaitu; nilai BFE (bacterial filtration efficiency) dan efisiensi filtrasi partikel sebesar 99\%.

Sementara dr. Alfi Auliya Rachman, mitra dokter dari Halodoc, mengamini terdapat beberapa pedoman yang perlu diperhatikan masyarakat dalam memilih masker kain, sebagaimana yang direkomendasikan oleh WHO dan BSN tersebut. “Penting diperhatikan adalah cara penggunaan masker yang tepat sehingga fungsi masker sebagai sarana pencegahan penularan COVID-19 menjadi optimal,” katanya. Dalam kampanye produknya, Uniqlo menggandeng Halodoc terutama dalam meningkatkan awareness masker apa yang paling dibutuhkan saat ini.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved